PWMU.CO – Tiga puluh lima orang dari Kampung Pasui Kecamatan Enrekang Sulawesi Selatan terlihat semangat memainkan alat musik dari bambu. Ada suling besar dan kecil, bas stren, dan tenor.
Mereka menyambut kedatangan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi yang mengunjungi stand PCM dan PRM yang ada di halaman SMP Muhammadiyah Limbung pukul 15.30 WITA sebelum membuka acara Cabang dan Ranting Muhammadiyah Expo (CRME) 2019 secara resmi.
Tim musik yang terdiri dari bapak ibu warga masyarakat yang kebanyakan berprofesi petani sangat lihai memainkan musik.
Adas Daud (51) sang pelatih musik bambu saat dihubungi PWMU.CO mengaku senang latihan berjalan dengan lancar.
“Butuh waktu delapan hari untuk melatih bapak ibu ini,” ujar bapak yang sudah menekuni musik bambu selama tiga tahun sambil tersenyum.
Adas—sapaan akrabnya—meneaskan, yang paling susah dan sering diulang-ulang adalah harmonisasi seluruh alat musik yang ditiup. Hal ini yang nantinya bisa menghasilkan alunan yang enak didengar.
Syamsudin (38) pemegang bas mengungkapkan latihan dilakukan setiap hari setelah shalat Isya, mulai pukul 21.00-23.00 WITA. “Ya hanya malam hari latihannya karena pagi sampai sore kan ke sawah,” paparnya.
Musik bambu menyambut Haedar Nashir melalui lagu khas Sulawesi Selatan yang berjudul Tome Pare (Memotong Padi) dan Derap Berkemajuan yang merupakan karya Haedar Nashir. (*)
Kontributor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.