PWMU.CO – Hari ini, Rabu (6/7), umat Islam di seluruh Amerika merayakan Ied Mubarak 1437 H. Layaknya di Tanah Air, shalat Idul Fitri diikuti ratusan jamaah dari penjuru kota. Di Santa Barbara, California, shalat Idul Fitri dipusatkan di hall lantai 2 Hotel Hyatt. Inilah satu-satunya tempat shalat Idul Fitri di Santa Barbara. Shalat diikuti sekitar 500 jamaah dari penjuru kota di sekitar Santa Barbara. Mereka berasal dari keluarga muslim dari Saudi, Turki, Afghanistan, India, Pakistan, dan warga asli Amerika. Shalat Id diadakan oleh Islamic Society of Santa Barbara (ISSB). Ketua ISSB, Yama Niazi, bertindak sebagai imam dan khatib.
(Baca: Tergolong Mampu, Keluarga Manula Ini Pilih Mandiri tanpa Pembantu dan Pengalaman Buka Bersama ‘Diteman’ Anjing di Santa Barbara California)
Tidak berbeda dengan shalat Id di Tanah Air. Sebelum shalat, jamaah melantunkan takbir dan salawat. Shalat dimulai jam 08.45. Sebelum dimulai, imam mengumumkan tata cara shalat Id. Saat pengumuman itulah, penulis merasa ada yang berbeda. Pada rakaat pertama, shalat diawali dengan 4 takbir (termasuk takbiratul ihram, dengan mengangkat tangan). Sedang pada rakaat kedua, tepat sebelum ruku’ terlebih dulu diawali takbir tiga kali tanpa mengangkat tangan. Sedang untuk bacaan shalat sama dengan umumnya di Tanah Air. Yang berbeda hanya jumlah takbir pada rakaat pertama dan tambahan tiga kali takbir sebelum ruku’ pada rakaat kedua. Juga tidak ada takbir di awal rakaat kedua.
(Baca juga: Makan Malam Bersama Penduduk Lokal dengan Semangat Multikultural dan Belajar dari Amerika: Sebagai Simbol Negara, Presiden Harus Dihormati)
Tidak mengherankan, sebagian jamaah yang tidak memperhatikan pengumuman imam akhirnya salah. Dikira setelah bacaan surat pada rakaat kedua langsung rukuk, ternyata harus membaca tiga takbir dulu. Saya tidak tahu kaifiyah shalat ini masuk mazhab fikih mana. Mungkin perlu penjelasan Majelis Tarjih. Tapi menurut penjelasan imam shalat, kaifiyah ini adalah mazhab Hanafi. Imam ISSB dan muslim di Santa Barbara umumnya memang mengikuti mazhab Hanafi.
Selesai shalat, imam menyampaikan khutbah Id. Isinya pesan puasa dan kutukan terhadap insiden bom di sejumlah negara. Khutbah dilakukan dua kali dan diakhiri doa. Saat khutbah, khatib tidak menempati mimbar yang sudah disiapkan, melainkan berdiri di hadapan jamaah.
(Baca juga: Makan Malam Bersama Penduduk Lokal dengan Semangat Multikultural dan Ketika Malam Terasa Siang, Begitu juga Sebaliknya)
Usai rangkaian shalat dan khutbah, perayaan Id diakhiri dengan ramah tamah antar jamaah. Masing-masing saling berpelukan dan mengucapkan Id Mubarak. Panitia juga menyiapkan snack dan minuman untuk jamaah.
Momentum shalat Id juga digunakan untuk menghimpun dana pembangunan Masjid Santa Barbara. Setiap jamaah diajak untuk menyumbang minimal $10 US. Dari Santa Barbara, kami ucapkan Id Mubarak untuk umat Islam di Tanah Air. (*)
Laporan DR Biyanto MAg, Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim, peserta Summer Institute 2016 UCSB