PWMU.CO-SD Muhammadiyah 8 (SD Mapan) Dau Kabupaten Malang kedatangan tamu dari India, Sabtu (7/12/2019). Tamu itu Mr Rtn MPHF Ayyapparaj Mani, Konselor Pendidikan Internasional dan British Ambasador Education dari Tamilnadu India.
Menyambut kedatangan tamu dari India, para siswa menampilkan atraksi drumband dan pengalungan syal Arema dan memberi udeng Malang. Mereka juga menampilkan tarian, atraksi silat Tapak Suci, dan pantomim.
Dalam sambutannya Ayyaparaj menyampaikan kekagumannya kepada penari siswa. ”Saya akan undang penari dan koreografernya ke India untuk perform di sana sekaligus belajar budaya India,” kata Ayyaparaj disambut tepuk tangan guru dan siswa-siswi.
Ayya, panggilan Ayyaparaj, menambahkan pentingnya kolaborasi pendidikan dan budaya. Dengan saling belajar, berbagi dan memahami, maka pikiran kita akan lebih terpacu dan meluas.
”Ada banyak hal yang bisa saling mengisi dan belajar untuk membuat pendidikan semakin maju dan terus berkembang antara di India dan Indonesia,” tuturnya.
Sementara Kepala SD Mapan Alfiyah SPd mengatakan, internasionalisasi pendidikan di sekolah Muhammadiyah dilakukan dengan kerja sama lembaga lain seperti tamu dari India ini.
Sebelumnya sekolah ini, sambung dia, bekerja sama dengan Sekolah Internasional Bill Occulary Turki. Bentuk kegiatan yang dilakukan telekonferensi dengan menampilkan kedua budaya.
”Ini memberikan dampak positif dan nyata untuk membangun sekolah berkemajuan. Bersama tamu dari India ini kita untuk sharing terkait pendidikan antara kedua negara,” katanya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Urifah SPd sebagai penggagas kolaborasi sekolah internasional dan memberi dorongan guru SD Mapan melaksanakan program ini.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dau Taufiq Burhan MPd mengatakan, sekolah Muhammadiyah harus banyak belajar dari sekolah lain yang sudah berkembang. Terutama sekolah luar negeri seperti India.
Untuk itu, katanya, diperlukan pengembangan bahasa internasional yang baik yaitu Bahasa Inggris untuk memudahkan berkomunikasi dan berdiskusi. “Belajar terus, kembangkan dan aplikasikan di sekolah untuk mewujudkan sekolah berkemajuan,” tandas Burhan.
Di sela acara ini juga ada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang. MoU ini untuk saling mengembangkan penelitian dan pengembangan budaya di sekolah. (*)
Penulis Ridho Setyono, Isnatul Chasanah Editor Sugeng Purwanto