PWMU.CO – Poligami yang dilakukan oleh KHA Dahlan adalah poligami yang sukses. Sama sekali tidak ada masalah. Ini semua berkat kebesaran hati Nyai Walidah, istri pertama KHA Dahlan. Demikian dituturkan cicit KHA Dahlan Diah Purnamasari secara eksklusif kepada pwmu.co, dalam dua kali wawancara, yaitu pada awal Juni dan Selasa (12/7) siang.
Boleh dikata, kata Diah, poligami KHA Dahlan ini termasuk sukses. “Meskipun sulit untuk bertemu madunya. Tapi itu reaksi yang wajar. Normal. Namanya manusia juga punya hati. Manusiawi sekali,” ungkap Diah. Menurutnya, Nyai Walidah menerima anak-anak tirinya. Bahkan sempat mengasuhnya.
Inilah Kisah Sukses Poligami KHA Dahlan yang Dituturkan Cicitnya
Diah Purnamasari adalah cicit KHA Dahlan dari jalur Nyai Walidah. Ia anak Chayatul Huriyah, putri Siti Zuharo, anak ke-6 KHA Dahlan. Kisah-kisah kehidupan keluarga KHA Dahlan ia dapatkan dari Siti Zubaidah anak ke-7 Raden Dhurie, yang merupakan anak tunggal KHA Dahlan dari istri keduanya, RA Sutidjah Windyaningrum alias Nyai Abdullah. “Beliau (Siti Zubaidah, red) adalah saksi hidup perjalanan rumah tangga KHA Dahlan dan istri-istrinya,” tutur Diah.
Kedekatan Diah dengan Siti Zubaidah membuat ia sering mendapat cerita hal-hal pribadi tentang KHA Dahlan dan 4 istrinya. Sesuatu yang tidak pernah diunggah oleh penulis mana pun. “Beberapa rahasia lain, masih saya simpan,” ungkap Diah yang juga mendapat cerita dari neneknya melalui ibunya.
(Baca juga: Bagaimana Anak Cucu KHA Dahlan sampai Tinggal di Thailand dan Dituduh Ahmadiyah? Ini Kisah Cicitnya, Diah Purnamasari)
“Nenek saya kan baru menikah setelah usia 25 tahun. Jadi beliau tahu banyak tentang ayah ibunya (KHA Dahlan-Nyai Walidah, red) daripada saudara-saudara kandungnnya, yang menikah lebih dulu di usia muda. Rata-rata anak KHA Dahlan menikah di usia 15-17 tahun,” jelas Diah.
Kedekatan Diah (cicit dari Nyai Walidah, istri pertama) dengan Siti Zubaidah (cucu dari RA Sutidjah Widyaningrum, istri kedua) adalah salah satu bukti bahwa keluarga besar KHA Dahlan selalu rukun dan damai. Bahkan sejak tahun 2000 telah didirikan Yayasan Keluarga Besar KHA Dahlan. “Yayasan ini didirikan oleh ayah saya. Bertujuan untuk memererat silturahim keluarga besar yang waktu itu di level cicit, canggah, apalagi wareng, sudah tidak saling mengenal. Ini memprihatinkan. Akur mosok hanya sampai level cucu. Makanya saya usul ke ayah untuk dibentuk yayasan,” ujar Diah yang juga menjelaskan bahwa sisilah KHA Dahlan kini sudah sampai udeg-udeg. Bersambung ke hal 2 …