PWMU.CO-Kata-kata populer men sana in corpore sano mendapat koreksi dari Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Saad Ibrahim saat memberi sambutan penutupan Liga Hizbul Wathon (HW) Zone 3 di Stadion Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (16/12/2019).
”Kata yang populer di dunia olahraga men sana in corpore sano mendapat kritik dari filsuf muslim Ibnu Sina,” kata Saad.
Kata men sana in corpore sano atau dalam bahasa Arab disebut al-aqlus salimi fil jismis salimi itu dinilai kurang tepat. ”Karena tidak cukup membangun fisiknya lantas psikisnya akan sehat,” tegas pria kelahiran Mojokerto ini.
Istilah yang benar menurut Ibnu Sina adalah aljismus salim fil aqlis salim artinya badan sehat dalam pikiran yang sehat.
“Ini sudah terbukti saat pertandingan Indonesia melawan Vietnam. Indonesia negara sangat besar dikalahkan Vietnam 3-0, tak berbalas,” seru doktor tafsir Alquran UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini prihatin.
Membangun fisik itu persoalan sekunder, yang lebih penting adalah membangun jiwa, mental. “Liga itu bukan hanya mengajar menendang bola, tapi yang terpenting adalah soal teologisnya. Kekuatan kita tidak seberapa dibandingkan dengan Sang Pemilik Kekuatan. Itulah Allah. Itulah dimensi teologi,” lanjut Pak Saad, panggilan akrabnya.
Penutupan Liga HW Zone 3 ini mempertandingkan PS HW Sidoarjo melawan PS UMM. Pertandingan final diawali kick off oleh Sekjen Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Zulfikar Ahmad Tawalla.
Semboyan mens sana in corpore sano yang bermakna pikiran sehat dalam tubuh yang sehat adalah penggalan kalimat sekjen PP Pemuda Muhammadiyah yang ditulis pujangga Romawi Decimus Iunius Juvenalis dalam karya drama berjudul Satire X, sekitar abad kedua Masehi.
Kalimat lengkapnya dalam naskah itu orandum est ut mens mens sana di corpore sano lebih kurang artinya seorang pria harus berdoa untuk pikiran sehat di dalam tubuh yang sehat. Naskah ini tidak menyinggung olahraga sama sekali.
Kemudian John Hulley asal Inggris mencuplik kalimat klasik itu sebagai motto untuk Klub Atletik Liverpool pada 1861. Dia hanya mengambil kalimat mens sana di corpore sano yang diubah sedikit menjadi mens sana in corpore sano yang kemudian populer hingga kini. (*)
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto