PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Manyar Gresik menyelenggarakan Gebyar Lomba memperingati Milad Ke-107 Muhammadiyah, Selasa (17/12/19).
Kegiatan ini diselenggarakan di MI Muhammadiyah 2 Karangrejo (Mimdaka) dan diikuti 217 peserta yang berasal dari KB, TK, SD/MI se-Cabang Manyar.
Sebanyak 15 peserta mengikuti Lomba Tartil Alquran. Mereka berasal dari Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Gumeno (Mimsagum), Mimdaka, dan Sekolah Dasar Muhamadiyah Manyar (SDMM).
Adi Nustofa juri Lomba Tartil dari Badan Tajdid Center Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik memberikan penjelasan kepada peserta tentang kriteris penilaian. Penilaian akan dibagi tiga. Tajwid nilainya 40, fashahah nilainya juga 40, dan yang terakhir adalah irama dan nafas nilainya 20.
“Peserta bebas menggunakan irama apapun, namun penggunaan irama Hijaz akan menjadi nilai tambah untuk peserta,” ujarnya.
Menurut dia, seluruh peserta adalah anak-anak pilihan. “Dari sekolah kalian, anak-anak yang di sini sudah terpilih, sehingga harus lebih percaya diri,” kata dia memotivasi peserta.
Tapi, sambungnya, dalam perlombaan harus ada yang menjadi juara. “Nanti kita akan lihat siapa yang menjadi juara, karna keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diubah,” jelasnya
Abdul Azis, salah satu panitia dari Mimdaka, memandu peserta sesuai nomor urut yang telah diberikan saat registrasi. “Peserta pertama langsung saya panggil nomor urut satu,” ucapnya.
Beberapa surat pilihan yang dibacakan dalam lomba tartil adalah Atthariq, Abasa, Alburuj, Alinfithar, Alinsyiqaq, dan Annaba’.
Ishaq Pahlevi juri lomba tartil memberi semangat kepada peserta. “Kalau lomba jangan mencari juara, tapi lakukan dulu yang terbaik. Ustadz ini ikut lomba 100 kali baru menang satu kali, itu tidak masalah,” ungkapnya sambil tersenyum.
Sebelum menutup pembicaraan Pahlevi memberikan sedikit nasihat, “Jangan sampai yang menjadi kebiasaan itu adalah hal yang tidak diperbolehkan. Seperti mewaqaf, qalqalah sughra, dan juga pengaturan nafas,” jelasnya.
Kontributor Yana Firna Aisiyah. Editor Mohammad Nurfatoni.