PWMU.CO-Seluruh guru SMA Muhammadiyah 6 Paciran Lamongan mengikuti Workshop Penyusunan Perangkat Pembelajaran dan Pembuatan Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) dan modul.
Acara berlangsung di Gedung SMAM 6 Ponpes Karangasem Paciran, Rabu (18/12/2019). Workshop diikuti oleh 42 guru agar bisa mengikuti zaman now.
Kabag Pendidikan Pondok Pesantren Fatih Futhoni SPdI MPd saat membuka acara mengatakan, mengajak peserta semangat belajar. Jangan sampai berhenti di sini tetapi harus selalu update ilmu pengetahuannya.
”Untuk meng-update keilmuan dan kemampuan guru pada pembelajaran di abad 21. Ini menjadi bukti karya akademik melalui gerakan literasi,” ujar Fatih.
Workshop ini, kata dia, menekankan pentingnya menguasai pembuatan soal HOTS karena model soal dan tekniknya sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) yang dibutuhkan.
Pembicara workshop Drs H Kusnowo MSi dan Mustakim SSi MSi. Keduanya pengawas madrasah Kantor Kemenag Lamongan dan pakar bidang kurikulum dan manajemen sekolah.
Mustakim memberi panduan pembuatan modul dan karya ilmiah. Pembuatan modul mapel merupakan program yang diterapkan bagi seluruh guru Ponpes Karangasem.
Kusnowo menyampaikan materi penyusunan soal HOTS dan menekankan pola pikir menghadapi era 4.0. ”Guru harus meningkatkan skill kecakapan, skill ketrampilan dan skill teknologi,” ujarnya.
Apalagi , sambung dia, Menteri Pendidikan pakai jargom belajar merdeka. Guru sudah tidak dipersulit dengan tugas administrasi untuklaporan kinerja. Jadi ada banyak waktu untuk menambah skill.
”Guru yang tidak mau berubah lebih baik atret saja,’ selorohnya. Maksudnya, guru-guru yang gagap teknologi alias gaptek mau berubah dengan belajar komputer dan teknologi informasi zaman ini, supaya tidak ketinggalan.
Setelah mendapatkan materi, peserta diberi tugas membuat contoh soal HOTS dan menyusun modul sebagai produk workshop tersebut.
Drs H Ahmad Amin MPd, guru SMAM 6 mengatakan, sudah mengajar 30 tahun bersyukur berkesempatan mengikuti cara penyusunan soal HOTS dan pembuatan modul.
”Saya harap diadakan workshop yang lain karena guru-guru mendapat motivasi dari workshop itu. Peserta saya lihat sangat antusias,” tuturnya. (*)
Penulis Bahid Arofat, Fathan Faris Saputro Editor Sugeng Purwanto