PWMU.CO– Karangasem Spectaculer Performance (KSP) digelar di halaman Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan, Selasa (17/12/2019) malam.
Pentas seni ini ditangani oleh Marhalah Braver Generation 671. Ini sebutan santri kelas VI. Semua unsur pondok hadir menyaksikan acara ini. Mulai pengasuh, Ketua Unit Pengasuhan Santri, Kepala Bagian Pendidikan, kepala sekolah/madrasah, ustadz-ustadzah, organisasi pelajar, dan wali santri.
Kegiatan bertema Dari Seni, Kita Kembangkan Pondok Ini. Ketua Panitia Safaru menjelaskan, KSP menampilkan kreativitas dan bakat seni para santri. Mencetak bibit-bibit dai berbakat dengan sentuhan seni.
Sempat turun hujan deras mengguyur Desa Paciran pukul 17.30-20.00, begitu reda pentas langsung dimulai pentas pembuka Tim Hadrah.
Kemudian sambutan Pengasuh II Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah KH Mufti Labib Lc MCL. Dia menyampaikan, kegiatan ini sangat bagus dan perlu dikembangkan oleh setiap angkatan karena dalam proses persiapan sampai pada penampilan semuanya disiapkan oleh santri-santri.
”Proses tersebut mengandung unsur pendidikan dan kreativitas yang tidak diajarkan dalam bangku sekolah,” katanya.
Pembukaan acara ditandai dengan KH Mufti Labib memukul gong . Bersamaan dengan itu menyala kembang api yang diluncurkan dari belakang panggung. Langit menjadi gemerlap cemerlang dengan taburan cahaya kembang api.
Dilanjut dengan pembacaan ayat Alquran oleh santri. Setelah itu pertunjukan drama Yi Man yang mengisahkan teladan hidup seorang pendiri Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah, yaitu KH Abdurrahman Syamsuri.
Lantas tampilan Koor Senandung yang berisi curhatan hati seorang santri yang ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Ada juga Tari Saman dan Tari Zafin.
Musikalisasi Puisi bercerita jeritan rakyat kecil kepada pemerintahan. Disambung dengan Pantonim Parodi, Shuffle Dance, Indian Dance, dan Jabbawockezz Dance. Tiga tarian ini membuat panggung berguncang/
Juga Drama Kabaret. Sebuah drama komedi bercerita 3 santri yang memiliki niat berbeda ketika masuk Pondok Pesantren. Terakhir penampilan jurus atraktif Tapak Suci membuat penonton tegang dengan aksi membengkokkan besi dengan leher. (*)
Penulis Ali Efendi Editor Sugeng Purwanto