PWMU.CO – Penantian yang cukup panjang itu akhirnya membuahkan hasil. Setelah menunggu hampir satu semester dan mengikuti enam perlombaan robot tanpa hasil, akhirnya di perlombaan yang ketujuh Abdul Hafidz Suryonegoro berhasil meraih Juara I dalam National Roboline Contest 2019 yang diadakan oleh STKIP PGRI Tulungagung, Sabtu (21/12/19).
“Alhamdulillaah, akhirnya perjuangan panjang dan melelahkan ini membuahkan hasil. Setelah mengikuti enam perlombaan tanpa sekalipun menang, akhirnya sekarang saya berhasil meraih Juara 1 lomba robot dan bisa mengharumkan nama sekolah serta orangtua saya. Karena itulah cita-cita saya,” kata Hafidz pada PWMU.O Senin (23/12/19).
Siswa kelas X MIPA 3 SMA Muhamadiyah 1 (Smamsatu) Gresik yang ingin kuliah di Jurusan Elektro ITS ini memang pantas bersyukur dan berbahagia. Sebab walaupun gagal berkali-berkali, kedua orangtuanya, selalu memberikan motivasi agar ia terus berusaha dan bekerja keras untuk meraih kesuksesan.
Siswa yang mendapatkan beasiswa karena prestasinya di bidang robot ini menceritakan, selama enam bulan ia telah mengikuti enam perlombaan, mulai dari Maze solving di ME Awards, Line Tracer dan Design Competition (LTDC) di UM, Lomba Karya Teknologi (LKT) di Unesa, sampai yang terakhir di Lomba Robot Pintar Procommit ITS. Semuanya nihil tanpa hasil. Tapi ia bersyukur, karena memiliki orangtua yang selalu mendukungnya.
“Saya sangat bersyukur memiliki orangtua yang sangat luar bisa dalam mendukung saya, terutama ibu saya. Beliau selalu hadir di manapun saya berada. Bahkan ketika saya jatuh dan gagal. Beliaulah yang selalu memotivasi saya untuk melakukan yang terbaik,” katanya.
Prestasi yang diraih oleh Hafidz ini sangat spesial. Dia adalah satu satunya wakil dari SMA Muhammadiyah 1 Gresik yang mengikuti lomba robot kategori Robo Speed Analog ini dan harus bersaing dengan 60 tim lainnya dari SMP/SMA seluruh Indonesia.
Prestasi itu membuat Atik Fariyah, ibunda Hafidz, ikut bangga. “Alhamdulillah walaupun sendirian, Hafidz bisa mengalahkan lawan-lawannya yang kebanyakan dua orang dalam satu tim. Ditambah lagi mereka adalah tim-tim yang hebat dari provinsinya masing-masing, seperti dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan lain sebagainya,” katanya.
Selain itu menurut wanita asal Bojonegoro ini, kemenangan yang diraih putranya ini semakin spesial, karena dari awal penyisihan sampai babak final, Hafidz selalu berada di posisi teratas.
“Alhamdulillaah dari babak penyisihan sampai akhir, Hafidz selalu nomor satu. Dalam delapan kali tanding tersebut rata-rata waktu yang dihabiskannya untuk menyelesaikan lintasan sebesar 4,7 x 11,5 meter tersebut adalah 24 detik. Ia lebih cepat dua detik dari lawan-lawannya yang kebanyakan 26 detik,” katanya.
Setelah pecah telur berhasil meraih juara, dia berharap agar Hafidz bisa terus meraih juara dan bisa mengharumkan nama sekolah.
“Insyaallah pada tanggal 21 Januari 2020 nanti, Hafidz akan mengikuti lomba robot tingkat nasional di SMK Rajasa Surabaya untuk memperebutkan Piala Gubernur 2020. Mohon doanya semoga diberikan kemenangan dan bisa mengharumkan nama sekolah dan orangtua,” harapnya. (*)
Kontributor M. Ali Safa’at. Editor Muhammad Nurfatoni.