PWMU.CO – Halal bi halal yang sedianya dijadikan sebagai ajang silaturrahim Syawalan dan bermaaf-maafan antar pimpinan Persayarikatan Muhammadiyah se-JawaTimur ini, ternyata berubah menjadi sesuatu yang serius.
Bahkan, acara yang diselenggarakan bersamaan dengan walimah pernikahan putri dari Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Saad Ibrahim ini terkesan sangat formal sekali. Kenapa itu bisa terjadi?.
(Baca: Belajar dari RSI Purwokerto, Pentingnya Bangun Strategi Taktis untuk Selamatkan Aset dan Demi Kemajuan Muhammadiyah Tak Boleh Ada Kata Pesimistis)
Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Haedar Nashir mengatakan, kemasan acara seperti dialog yang formal menjadikan ajang silaturrahim Syawalan PWM Jawa Timur terkesan serius sekali.
”Seharusnya ini dijadikan momentum silaturrahim Syawalan. Tetapi kenapa ini berubah jadinya terkesan sangat serius dan formal sekali?. Apalagi ditambah dalam halal bi halal ini mengunakan moderator. Jadinya tambah serius,” sindir Haedar saat mengakhiri sesi materinya.
Acara halal bi halal tersebut terselenggara di Basement Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ahad (17/7). Hadir dalam kesempatan itu prof Din Syamsudin, jajaran PWM Jatim, ketua dan anggota Majelis maupun Lembaga PWM Jatim. Turut hadir PDM dan PDA se-Jatim, serta organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah tingkat wilayah. (aan)