PWMU.CO – Aula Hotel Horison GKB Gresik mendadak riuh oleh tepuk tangan hadirin saat Zaki Abdul Wahid, salah satu wisudawan guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, dipanggil menuju panggung.
Salah satu Tim Badan Tajdied Center (BTC) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Sya’roni yang saat itu sudah ada di atas panggung wisuda, tampak sumringah menghampiri Zaki, lalu memeluknya.
Zaki merupakan satu-satunya guru laki-laki dari total 35 guru yang mengikuti Wisuda Tahfidh II, Sabtu (28/12/19) pagi itu.
Jangan Buka HP sebelum Alquran
Ditemui PWMU.CO usai prosesi wisuda, Zaki mengaku grogi dan malu karena diwisuda bersama anak-anak SD. Ia merasa terlambat memulai menghafal kembali juz 30 dan Surat Ar Rahman. “Dulu saya pernah hafal sampai juz 29 namun masih belum lancar, maka saya memberanikan diri untuk munaqasyah juz 30,” ungkapnya.
Bagi Zaki, tidak ada kata susah dalam menghafal. Yang diperlukan sebenarnya ketelatenan dan murajaah berulang-ulang.
Ia juga mendapat nasihat dari Moh Shufyan Tsauri, salah satu guru Alquran Learning di SDMM yang telah hafal 30 juz. Nasihatnya: setiap bangun dan menjelang tidur, gunakan untuk mengulang dan membaca Alquran sebagai sesuatu yang kita lihat pertama. “Jangan langsung memandang HP,” tuturnya.
Guru TIK SDMM kelahiran Riyadh, 29 Juni 1977 itu mengajak semua guru Muhammadiyah untuk menjihadkan dan mengusahakan menghafal Alquran. Ia meyakini dunia Islam kelak dipegang oleh mereka yang menghafal Alquran. “Pertanyaannya, adakah sumbangsih walau secuil untuk memantapkan hafalan anak didik kita kalau tidak kita yang mulai?” tegasnya.
SDMM Wisudwan Guru Terbanyak
Selain Zaki, ada enam guru SDMM yang juga mengikuti Wisuda Tahfidh bersamanya. Mereka adalah Tamami, Faslihah, Khoiriyah, Imroatul Mufarohah, Nur Asiyah, dan Zahara Firdausi. Namun Zahara Firdausi tak bisa menghadiri prosesi wisuda karena bertugas mendampingi siswanya mengikuti kegitan English Camp ‘One Week English Holiday (OWEH) #7’ di Pare, Kediri.
Dalam kesempatan tersebut, SDMM juga meraih penghargaan sebagai sekolah dengan ‘Wisudawan Guru Terbanyak’ dibanding lembaga pendidikan formal lainnya.
Dihubungi secara terpisah, Koordinator Tim Alquran Learning SDMM Imroatul Mufarohah mengatakan, program hafalan Alquran untuk guru telah berjalan di SDMM dengan sistem setoran. “Ada kartu giat juga untuk ustadz-ustadzah dan karyawan,” ujarnya.
SDMM Pantau Hafalan Guru dengan Kartu Giat
Sementara itu, Kepala SDMM Ahmad Faizun turut bersyukur atas apresiasi yang diberikan BTC PDM Kabupten Gresik. Ia mengatakan, penghargaan ini bagian dari program sekolah yang telah melaksanakan pembinaan belajar mengaji dan tajwid secara rutin setiap pagi dan saat Forum Sabtuan.
Ia menambahkan, semua guru dan karyawan wajib memiliki Kartu Giat untuk memantau setoran hafalan kepada guru Alquran Learning. Di SDMM, kata Faizun, guru kelas pun berkewajiban menyimak hafalan Alquran siswa di kelas masing-masing, sehingga membantu mereka menghafal secara tidak langsung. “Sebenarnya ada satu guru lagi yang ikut wisuda, yaitu M Fadloli Aziz. Namun beliau tidak bisa ikut karena menjalani ibadah umrah,” ujarnya.
Melihat program Guru Menghafal di SDMM, Ketua BTC PDM Kabupaten Gresik Adi Mustofa SPdI MPd mengaku pihaknya selalu menyampaikan kepada para pimpinan sekolah untuk tidak berpuas diri dengan raihan siswanya. Kualitas siswa itu akan lebih baik jika kualitas gurunya mumpuni. “Bagaimana mungkin murid bagus bacaannya kalau gurunya kemampuannya biasa-biasa saja atau standar,” ujarnya.
Ia mengatakan, BTC Pusat juga mendukung, bahkan memberikan memotivasi, jika ada sekolah yang 80 persen gurunya hafal, maka akan mendapat hadiah umrah. Setidaknya ada fastabiqul khairat di sana. Jadi tidak hanya guru agama saja, guru sains dan yang lainpun berhak. “Nah alhamdulillah salah satu sekolah yang merespon hal ini adalah SDMM dan Wringinanom,” jelasnya. (*)
Kontributor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.