PWMU.CO – Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur menggelar acara Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) II, di Balai Diklat Keagamaan Kota Surabaya, Sabtu-Ahad (4-5/1/2020). Acara ini dihadiri 350 undangan dan peserta dari perwakilan Aisyiyah se-Jatim.
Ketua PWA Jatim Siti Dalilah Candrawati mengatakan, Musypimwil kali ini mengambil tema Dinamisasi Gerakan Menebar Islam Berkemajuan. Tema ini menegaskan Aisyiyah bukan sekadar organisasi papan nama. Tetapi merupakan gerakan perempuan yang selalu berupaya memberikan pencerahan.
“Aisyiyah selama ini terus bergerak untuk pemberdayaan, pembebasan, dan kemajuan,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan.
Sebagai organisasi yang bergerak dalam lingkup keluarga dan masyarakat, Aisyiyah perlu bermitra dengan organisasi lain maupun pemerintah. Agar gerakan yang dilaksanakan bisa lebih optimal.
“Aisyiyah itu organisasi pembimbing keluarga dan masyarakat. Harus bermitra dengan pemerintah dan organisasi, meski terjadi pergantian pimpinan. Demi perempuan berkemajuan di Jatim,” kata dia.
Dia memaparkan, Musypimwil kali ini menjadi momentum yang strategis untuk melakukan evaluasi dan merumuskan strategi dan implementasi dakwah Aisyiyah. Sebagaimana pokok-pokok pikiran Aisyiyah abad kedua.
“Sekaligus mempersiapkan segala hal yang terkait dengan persiapan Muktamar Aisyiyah ke 47 di Surakarta. Serta Musywil Aisyiyah Jatim periode 2020-2025,” paparnya.
Musypimwil Aisyiyah Jatim dilaksanakan selama dua hari. Agenda kegiatannya meliputi diskusi panel, pembentukan panitia pemilihan anggota PWA Jatim, dan pembentukan panitia pemeriksaan keuangan wilayah.
“Juga pemilihan calon anggota pimpinan pusat untuk diusulkan ke panitia pemilihan pimpinan pusat. Serta sosialisasi hasil Tanwir II Aisyiyah di Yogyakarta pada tanggal 16-18 November 2019,” terangnya.
Dia berharap acara Musypimwil ini berjalan dengan lancar. Dia juga berterima kasih kepada seluruh peserta dan para tamu undangan yang hadir. “Mudah-mudahan kehadiran bapak-ibu sekalian menjadi bagian dari kemitraan kita,” ucapnya. (*)
Kontributor/Penulis Miftahul Ilmi. Editor Mohammad Nurfatoni.