PWMU.CO–Imtihan Quran digelar SD Muhammadiyah 11 Dupak Surabaya (SD Muhlas) bertempat di aula lantai 4, Sabtu (18/1/2020). Peserta siswa-siswi kelas 6. Mereka hadir ditemani orangtua dan guru.
Ini tahun ketiga pelaksanaan ujian atau populer disebut imtihan Quran juz 30 dan juz 29. Siswa, orangtua, dan guru berpakaian serba putih dengan bawahan gelap. Hadir Ketua PCM Krembangan Sutikno SSos dan Ketua Majelis Dikdasmen Izza Anshori ST MT.
Murajaah ayat-ayat suci Alquran membuka acara diikuti seluruh siswa dan para undangan. Tepat pukul 08.30 pemandu acara Ustadzah Triya dan Ustdzah Fariza membuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya.
Dalam sambutannya Kepala Sekolah Ustadz Irwan MPdI menyampaikan, sekolah dasar menjadi fondasi yang harus dikuatkan melalui penguatan karakter, akidah dan akhlakul karimah.
”Dengan memperbanyak muatan al Islam khususnya bidang tahfidh Quran supaya kelak menjadi generasi penghafal Alquran,” katanya.
Tahun ini, kata dia, adalah tahun ketiga SD Muhlas mengadakan imtihan Quran. Tahun 2020 kita khususkan kelas 6 saja sebanyak 111 siswa. Ada 18 siswa yang sudah hafal sampai juz 29. Kini sedang hafalan ke juz 28.
Dia menjelaskan, tahun 2019 siswa kelas 4 dan 5 diikutkan imtihan. Setiap tahun SD Muhlas memacu hafalan siswa melalui program khusus tahfidh.
Program tersebut dilaksanakan setiap hari pukul 06.30-07.30. Ada kejutan dari beberapa siswa kelas 4 dan 5 ini. Ternyata ada yang sudah hafal sampai juz 28. Kini mereka menuju hafalan juz 27.
”Kami mengajak semua orangtua selalu memotivasi hafalan anak di rumah. Keberhasilan siswa bukan ditentukan dari nilai ujian nasional (UN). Tetapi penghargaan atas kemampuan dan kelebihan anak,” tandasnya.
Hiasi Rumah dengan Bacaan Quran
Ketua Majelis Dikdasmen Ustad Izza Anshori ST MT memberikan apresiasi kepada anak-anak yang giat berlatih hafalan dan berterima kasih kepada guru-guru pembimbing sehingga acara imtihan ini dapat terlaksana.
”Sekarang jagalah hafalan Quran kalian dimana dan sampai kapan pun. Karena Alquran dapat menjadi penolong dan pembuka jalan kebaikan sampai yaumul akhir nanti. Hiasi rumah-rumah kalian dengan bacaan Alquran, maka rumah kalian akan penuh sinarnya. Rumah yang tidak pernah dibacakan Alquran bagaikan kuburan,” ujarnya.
Pembinaan tahfidh secara intensif dilakukan oleh guru BTQ (Baca Tulis Quran) dan guru tahfidh. Ini dilakukan mulai semester satu tahun 2019-2020. Sepekan sebelum pelakasanaan, setiap hari setor hafalan kepada semua guru Ismuba (Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab).
Pelaksanaan imtihan tahfidh juz 30 dan surat pilihan juz 29 (surat Al Mulk dan Al Qalam), peserta naik ke atas panggung berdasarkan kelompoknya. Ada 11 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 10 siswa, dibedakan putra dan putri .
Setiap kelompok diuji oleh dewan juri yang terdiri dari Ahwan Hamid,MPdI, guru Al Islam sekaligus ketua Majelis Pelayanan Sosial PCM Krembangan dan Nanang Fahrurrozi dari Pesantren Tahfidh Quran Nurul Falah Surabaya.
Sistem imtihan menggunakan dua metode. Juri membacakan sebuah ayat, peserta melanjutkan secara estafet masing-masing tiga ayat.
Metode kedua, tim juri membaca penggalan ayat, lalu peserta melanjutkan tiga ayat berikutnya, tetapi setiap peserta berbeda surat yang dibaca oleh penguji. Dengan semangat man jadda wa jada seluruh peserta dapat melalui ujian dengan sangat baik. (*)
Penulis Muriyono Editor Sugeng Purwanto