PWMU.CO – Mengawali tahun pembelajaran 2016-2017, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bangkalan melakukan “brain storming” dalam pengelolaan sekolah. Bertempat di aula Masjid At Taqwa 1, Jl KH M. Kholil 31 Kota Bangkalan, acara ini menghadirkan Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PWM Jatim 2005-2010, Prof Imam Robandi, sebagai narasumber, (21/7). Para pimpinan Muhammadiyah, Aisyyah, dan Ortom se-Bangkalan pun seperti mendapat suntikan ghirah dalam mengembangkan pendidikan.
“Jika sekolah ingin maju, guru-gurunya harus di-upgrade,” jelas Wakil Ketua PWM Bidang Seni Budaya dan Pustaka itu. Lantas bagaimana caranya? Imam menjelaskan, cara yang paling mudah adalah magang ke lembaga Muhammadiyah lainnya yang sudah maju dan mapan.
“Paling tidak 2 bulan sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru,” jelas Imam tentang durasi ideal magang itu. Tak hanya guru, bahkan kepala sekolah juga harus magang ke sekokah yang telah mapan agar punya wawasan yang lebih luas. “Bisa misalnya ke SD Muhammadiyah Pucang Surabaya, SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, dan lain-lainnya,” jelasnya menyebut beberapa sekolah yang layak dijadikan tempat magang.
(Baca: Inilah Kunci agar Sekolah Bisa Maju dan Menangkan Persaingan dan Penebar Visi Islam Berkemajuan di Madura)
Untuk memotivasi peserta, Imam lantas menceritakan perjalanan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang. Sekolah yang kini menjadi SMK Rujukan nasional dengan bangunan gedung tingkat 7 yang begitu megah. “SMK MUTU Gondanglegi itu asalnya merupakan sekolah yang tidak dikenal sebagaimana sekarang,” jelasnya.
“Bahkan Kepala sekolahnya yang orang asli Bangkalan, pada saat ada pertemuan sering dicibir oleh rekan kepala sekolah yang sudah maju,” sambung Imam. Namun, karena tekadnya sudah kuat, dan juga melakukan magang di berbagai sekolah lain yang maju, akhirnya SMK Mutu bisa seperti sekarang.
Seperti menghasilkan mobil ramah lingkungan dengan sistem microbus solar car dengan bekerja sama ITS Surabaya dengan nama SURYAWANGSA 2. “Ini Branding yang sudah dicapai oleh lembaga pendidikan SMK Muhammadiyah Jawa Timur,” jelasnya.
(Baca: Putra Buya HAMKA Ajak Ribuan Muslim Kediri untuk Majukan Indonesia dan Datangkan Alumni dari Prancis untuk Beri Motivasi Siswa Baru)
Berbagai upaya menjadikan sekolah Muhammadiyah sebagai pilihan masyarakat, kata Guru Besar ITS itu, tentu harus selalu disyukuri. Caranya, jika sudah menjadi pilihan masyarakat pun, maka itu harus dipertahankan jangan diam. “Tetapi harus berupaya terus memajukan lembaga pendidikan yang ada,” urainya lagi sambil menyatakan pentingnya para pelaku pendidikan Muhammadiyah harus menguasai alat publikasi kekinian, seperti email, twiter, facebook, dan sejenisnya agar tidak ketinggalan zaman. (djainuri)