PWMU.CO – Dalam pembukaan Musyawarah daerah (Musyda) Muhammadiyah Kota Blitar, Wakil Ketua PWM Jatim, Prof Achmad Jainuri, mengingatkan tugas Persyarikatan yang belum selesai, Ahad (13/3). Menurutnya, potensi umat Islam Indonesia, yang sebagiannya bergabung dalam Muhammadiyah, cukup besar. Tapi karena berbagai potensi itu belum dimaksimalkan, umat Islam masih ketinggalan di buritan peradaban.
“Sumber daya manusia Indonesia berada di urutan nomor 4 dunia,” urai mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo itu. Potensi lain adalah sumber daya alam dunia Islam maupun Indonesia juga luar biasa kaya, yang seharusnya bisa dipakai untuk menghadapi orang lain yang menghina Islam. “Sayangnya, kita belum bias memaksimalkannya secara serius. Bahkan ada kerusakan secara serius dalam pengelolaannya,” katanya sambil mencontohkan gundulnya hutan di luar Jawa yang begitu massif.
(Baca: Aktivis Fatayat Jadi Qari di Musyda Muhammadiyah)
(Baca: Tari Saman Meriahkan Musyda Muhammadiyah Kota Blitar)
“Indonesia juga memiliki kekuatan yang hebat sehingga bisa bertahan ketika terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998,” tambah Jainuri tentang potensi ekonomi Indonesia. Bahkan, katanya, di Eropa sendiri banyak pengusaha yang kolaps sehingga banyak diakuisisi oleh konglomerat Timur Tengah. “Kebalikan Eropa, di Indonesia justru banyak muncul orang kaya. Buktinya waiting list haji mencapai 20 tahun,” urainya sambil menyayangkan potensi ini justru dijadikan “pihak lain” sebagai obyek pasar semata.
Potensi yang terakhir adalah semangat bangsa Indonesia yang punya resistensi tidak mau dijajah. Peperangan yang dulu dilakukan bangsa ini kepada penjajah karena adanya perlakuan yang tidak adil. “Bila lima potensi ini menjadi program bersama umat Islam, maka Islam akan jadi peradaban masa depan,” urainya sambil berharap Musyda Kota Blitar berjalan lancar, dan pemimpin dipilih karena siap bekerja. (tamhid)