PWMU.CO– BNPT (Badan Nasional Pencegahan Terorisme) melantik dan mengukuhkan pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 32 provinsi se-Indonesia.
Pelantikan serentak dipimpin oleh Ketua BNPT Komisaris Jendral (Pol) Suhardi Alius sekaligus membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKPT ke-7 yang berlangsung di Mercure Hotel Ancol Jakarta, Senin (17/2/2020) malam.
Pengurusan FKPT Provinsi Jawa Timur periode 2020-2022 terdiri delapan personal yang diketuai Dr Hj. Hesti Armiwulan SH MHum. Personal lainnya Faridatul Hanum MKomI (Sekretaris), Prof Dr Hj Husniyatus Salamah Sainiyati MA (Bendahara), Mohammad Arifin MAg (Ketua Bidang Agama, Sosial dan Budaya).
Anggota lainnya Dr Bambang Sigit Widodo (Ketua Bidang Pemuda dan Pendidikan), Yuristiarso Hidayat MH (Ketua Bidang Media Massa, Hukum dan Humas), Dr Nurul Barizah (Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak) dan Ucu Martanto MA (Ketua Bidang Pengkajian dan Penelitian).
Muhammad Arifin setelah dilantik akan melakukan sinergi dengan para penyuluh agama dan para dai di lingkungan ormas seperti Muhammadiyah dan NU dalam mencegah gerakan radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.
Ustad Arifin yang juga ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PWM Jawa Timur ini memiliki alasan kenapa harus bersinergi dengan para penyuluh agama dan dai di ormas Islam seperti Muhammadiyah dan NU karena mereka adalah corong di tengah masyarakat.
Sementara Ketua BNPT Komjen Pol Suhardi Alius mengharapkan FKPT se-Indonesia yang kini berjumlah 32 itu dapat berfungsi maksimal mencegah tumbuh dan berkembangnya gerakan radikalisme, ekstremisme dan terorisme.
“Kita mengharapkan FKPT ini dapat berfungsi dengan baik,” kata Suhardi yang disampaikan dalam pidato pembukaan Rakernas FKPT ke-7 tersebut.
Suhardi mengatakan FKPT dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengidentifikasi program pencegahan dan penanggulangan terorisme. “Coba kita inventarisir kembali kearifan lokal kita. Kearifan lokal, sering kita ucapkan jarang dimunculkan,” tegasnya.
Padahal kearifan lokal, sebut dia, tidak hanya sekadar budaya. Melainkan juga mengandung nilai yang harus dikembangkan. Nilai-nilai tersebut, katanya, bila diinventarisasi dengan baik maka akan menjadi kekayaan.
“Sebab itu mari kita bersama-sama, FKPT, Kesbangpol ini bisa menjadi ujung tombak mengidentifikasi masalah sekaligus kearifan lokal yang dimiliki,” ujarnya.
Jatim Termasuk Rawan Radikalisme
Suhardi juga meminta kepada FKPT untuk meningkatkan peran serta masyarakat mencegah berkembangnya radikalisme dan terorisme. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan oleh FKPT di daerah dalam mencegah radikalisme yakni, melalui pendekatan nilai-nilai budaya.
Hadir utusan 32 provinsi se Indonesia terdiri delapan pengurus dalam Rakernas FKPT yang digelar BNPT. Ratusan pengurus FKPT periode 2020 – 2022 dilantik oleh Komisaris Jenderal Pol Suhardi Alius, berdasarkan Keputusan BNPT Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pengurus FKPT ditetapkan di Bogor, 8 Januari 2020.
Hadir juga Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Drs Hadi Prabowo MM yang ikut memaparkan ancaman, bahaya dan metode penanggulangan terorisme dan radikalisme di Indonesia.
Kegiatan Rakernas berlanjut Selasa (18/2/2020) terkait pembahasan beberapa materi pencegahan dan penanganan terorisme dan radikalisme.
Sesuai rencana kegiatan ini akan berlangsung hingga Kamis (20/2). Selanjutnya seluruh pengurus FKPT di daerah diharapkan bisa menjabarkan ke provinsi masing-masing.
Suhardi menyebut Jatim termasuk salah satu daerah yang memiliki tingkat kerawanan tindak radikalisme secara nasional.
Ustad Arifin juga menyampaikan, masalah radikalisme dan teroris ini tidak ada hubungannya dengan agama apalagi Islam. Islam sebagai agama rahmatal lil alamin. Islam agama yang membawa misi kedamaian, kemesraan dan memberikan harapan kepada pengikutnya kebahagiaan hidup dunia akhirat. (*)
Penulis Muhammad Arifin Editor Sugeng Purwanto