PWMU.CO– Outdoor learning SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) di tempat latihan memanah dan berkuda di Jl Sunan Prapen V Giri Gresik, Selasa (18/2/2020).
Dikawal sepuluh ustadz-ustadzah, siswa kelas I dan II yang berjumlah 59 anak ini belajar memanah dan berkuda di Mitra Dakwah HBA (Horseback Archery).
Dalam outdoor learning ini guru-guru itu berseragam layaknya koboi, kemeja kotak-kota merah biru, celana jeans dan tak lupa topi koboi terpasang di kepala.
Pemilik Mitra Dakwah HBA Kholiq Efendi dan istri menyambut kedatangan rombongan SD Almadany ini. ”Selamat datang di tempat latihan memanah dan berkuda ini. Siapa yang sudah pernah memanah dan berkuda?” tanya ayah dua putra ini dengan ramah. Beberapa siswa mengacungkan tangannya.
Ia kemudian bercerita tentang olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah saw ini. ”Rasulullah seperti riwayat Bukhari dan Muslim menganjurkan orangtua untuk mengajarkan anaknya berenang, menunggang kuda, dan memanah,” ujarnya.
Sejurus kemudian Kholiq mengambil busur panah beserta anak panahnya. Lantas melepaskan anak-anak panah itu mengenai target balon yang diletakkan di papan berjarak 5 meter.
Gemuruh tepuk tangan terdengar di arena latihan yang hanya berjarak 10 meter dari komplek Perguruan Muhammadiyah Giri Kebomas ini.
”Wah … hebat,” celetuk Devan Bayu Rakaytama setelah balon itu meletus terkena anak panah. Bidikannya tepat selihai Robin Hood.
”Tapi anak-anak ada aturan dalam memanah, tidak sembarangan mengarahkan busur panah, busur panah harus diarahkan ke depan, tidak boleh diarahkan ke manusia, binatang, ke tanah maupun ke langit,” tandasnya.
Belajar Teknik Memanah dan Berkuda
Kemudian siswa SD Alam ini diajak mengenal kuda-kuda yang dimiliki Mitra HBA ini. Siswa memegang dan mengelus kepala kuda. Mengenal nama-namanya dan memberikan makan kepada kelima kuda itu.
”Kuda-kuda ini ada yang bernama Maryam, Hudhud, Zamzam, Farras dan Madina,” ujar Hamas, putra sulung Kholiq Efendi yang turut mendampingi ayahnya menerima kunjungan ini.
Siswa kemudian belajar memanah dan berkuda secara bergantian.”Pegang busur panahnya, letakkan ujung anak panah di tali ini. Tarik ke belakang, bidik arahkan ke target lalu lepas,” bimbing Hamas.
Tak kalah hebohnya saat siswa diajak naik kuda yang berasal dari Madura ini. Begitu antusiasnya mereka, dengan tertib menunggu giliran naik kuda.
Saat gilirannya naik meronta dan teriak belum siap. ”Aku nanti saja, Ustadz. Belum siap,” ujar Indira Nahda Ramadhina yang diikuti siswi di belakangnya, Saiza Nur Maulidah Yanti. Hingga akhirnya mereka mau naik kuda setelah giliran terakhir.
Siswa tidak hanya belajar memanah dan berkuda. Kholiq Efendi juga memberikan cenderamata berupa al-Quran kepada empat siswa SD Almadany dengan hafalan Juz Ammah terbanyak.
Mereka adalah Hanifa Arin Widiyangmuda, Muhammad Danish Hanafi, Ilbana Azzukhruva, dan Asyraf Raihan Pratama. Outdoor learning kali ini begitu mengesankan. (*)
Penulis Mahfudz Efendi Editor Sugeng Purwanto