PWMU.CO – Lomba Pengenal Berprestasi (LPB) IV diadakan Kwartil Wilayah HW Jatim di Pusdiklat HW Pasuruan, Jumat-Ahad (21-23/2/20). Beberapa lomba menarik pun diadakan.
Wakil Ketua Kwarwil (Kwartil Wilayah) Hizbul Wathan (HW) Jawa Timur Yusuf Ismail dalam sambutan pembukaan mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memilih tim yang akan diberangkatkan menuju Lomba Pengenal Berprestasi V.
“Dengan cara ber-fastabikul khairat dan mengamalkan undang-undang Hizbul Wathan nomor 1 dan 10,” ujarnya.
Dengan yang mengangkat tema Mandiri, Bersahabat, Berprestasi ini kegiatan iin mengusung 21 perlombaan.
Kegiatan ini dibagi menjadi dua kategori yakni 11 perlombaan non-tadabbur alam dan 10 perlombaan dalam tadabbur alam.
Diikuti 170 peserta dari perwakilan 10 daerah se-Jawa Timur, kegiatan ini dibagi menjadi 8 regu putra dan 9 regu putri.
Tidak hanya fisik, LPB IV juga menyuguhkan lomba mental. Mulia dari berorasi di depan umum, mulai dari puisi, story talling, dan pidato.
Kontingen LPB IV dari Kwarda (Kwartil Daerah) Lamongan Aaz Bayu Prasetyo mengatakan lomba ini berbeda dengan perlombaan HW yang lain.
“Di LPB ini, peserta tidak boleh didampingi pembina selama perlombaan. Pembina tidak boleh campur tangan. Hal inilah yang bisa menumbuhkan rasa kemandirian di dalam diri peserta,” ujarnya.
Jangan Malu Status Minoritas
Pendamping dari daerah Probolinggo Ayunda Nida Faizah saat dikonfirmasi PWMU.CO mengatakan sebenarnya kegiatan ini sudah cukup memuaskan.
Dia menjelaskan susuan panitianya sudah bagus, apalagi waktu yang sangat on time membuat perlombaan berjalan sesuai dengan jadwalnya.
Hal yang perlu dikoreksi, menurutnya, adalah tentang pemilihan tempat yang kurang mendukung.
Nida Faizah menambahkan motivasi ke depannya semoga lebih baik lagi. Yang lebih penting lagi buat adik-adik pandu HW semua jangan malu sama status kepanduan kalian yang masih minoritas di negara kita.
“Kita harus buktikan ke khalayak umum bahwa kepanduan kita bisa lebih baik. Bisa bersaing dengan kepanduan lainnya,” tandasnya. (*)
Kontributor Nailah Zahro dan Alfain Jalaluddin Ramadlan. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.