PWMU.CO-Gerakan infak digelorakan SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) Gresik. Tiap siswa dan guru menginfakkan Rp 5.000 untuk disumbangkan kepada panitia renovasi Masjid al-Mahfud. Acara diadakan Senin (17/2/2020).
“Siapa yang ingin dibangunkan Allah rumah di surga?” tanya Kholiq Idris SPd, kepala sekolah. Sontak semua siswa dan guru mengacungkan tangan.
Idris lantas menukil sebuah hadis riwayat Ibnu Majah. “Barangsiapa membangun masjid karena Allah sebesar sarang burung atau lebih kecil, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga.”
Dari infak 329 siswa dan 22 guru-karyawan SD Muwri terkumpul dana sebesar Rp 2.250.000. Dana tersebut lantas diserahkan kepada Ketua Takmir Masjid Kasdi.
Idris menyampaikan, tidak banyak dana yang dikumpulkan, namun insyaallah bisa dimanfaatkan. Yang terpenting kegiatan infak ini bisa diikuti oleh lembaga atau sekolah lain mau menggerakkan siswanya.
”Tujuan partisipasi SD Muhammadiyah 1 Wringinanom ini untuk memotivasi siswa dan sekolah maupun lembaga lain agar ikut berpartisipasi dalam gerakan infak yang digagas sejak November 2019,” katanya.
Jika semua siswa di sekolah Muhammadiyah di Gresik yang jumlahnya kurang lebih 12 ribu ini mau berpartisipasi, sambung dia, tentu sangat membantu. ”Tidak banyak. Hanya lima ribu saja,” tutur Kholiq Idris.
Gerakan Infak untuk 180 Ribu Orang
Masjid al-Mahfud merupakan salah satu amal usaha Muhammadiyah yang berlokasi di Desa Sumengko Utara RT 07 RW 07 Kecamatan Wringinanom, Gresik. Masjid ini berdiri 37 tahun lalu dan belum pernah direnovasi.
”Ini adalah renovasi pertamanya sejak berdiri pada tahun 1983. Banyak bagian konstruksi bangunan masjid yang sudah rusak. Karena itu diputuskan untuk direnovasi,” kata Kasdi.
Renovasi masjid ini, sambung dia, sekaligus memperbesar ruang untuk shalat karena jumlah jamaah meningkat. ”Banyak masyarakat shalat bersama sehingga masjid tidak bisa menampung,” ujarnya.
Biaya renovasi sebesar Rp 900 juta. Untuk memenuhi itu Takmir Masjid menggagas gerakan 180 ribu orang berinfak Rp 5.000. gerakan infak ini kemudian disosialisasikan ke masjid, mushala, sekolah, dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan amal usaha lainnya.
Penggagas ide ini Mahmud Budi Setiawan Lc, putra Kasdi. Menurutnya, jika sebanyak 180 ribu orang mau berinfak hanya lima ribu, Masjid al-Mahfud ini bisa selesai renovasinya.
”Data terakhir sudah didapatkan dana Rp 21 juta lebih dari gerakan infak ini. Kekurangan masih Rp 878 juta. Dibutuhkan 175 ribu orang untuk berinfak lima ribu,” tuturnya.
Menurut Mahmud, sasaran dari gerakan infak ini adalah jamaah, sesama muslim, dan siswa di sekolah Muhammadiyah.
Kasdi bercerita, dia sosialisasikan gerakan infak ke sekolah-sekolah Muhammadiyah. Tapi pernah dia masuk ke sebuah sekolah, sayangnya ditolak karena sekolah tersebut juga sedang membangun.
Dia sangat berharap banyak yang mau berpartisipasi dalam gerakan ini agar renovasi bisa selesai. “Saat ini hanya baru berdiri fondasinya sehingga kami belum berani merobohkannya,” tutur Kasdi yang ahli perbaikan mesin jahit ini. (*)
Penulis Miftakhul Muzdalifah Editor Sugeng Purwanto