Berita itu punya misi dan foto harus bisa berbicara lebih dari 1000 kata. Itulah yang disampaikan Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Sekolah Muhammadiyah GKB (Mugebs School) menadakan Pelatihan Menulis Berita dengan nara sumber Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni, Sabtu (22/2/20).
Pemimpin Redaksi PWMU.CO ini mengatakan, kadang kita tidak perlu berbusa-busa menceritakan suatu peristiwa. Cukup dari satu foto sudah berbicara.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan tim Sinergi Jurnalistik dan HRD (Human Resource Developmant) Majelis Dikdasmen PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) GKB (Gresik Kota Gresik) itu, Fatoni—sapaannya–menjelaskan fungsi foto dalam berita.
Menurutnya, ibarat tubuh, foto adalah wajah berita, di samping judul. “Coba bayangkan tubuh tanpa kepala atau wajah. Begitulah berita online tanpa foto,” ujarnya.
Karena itu dia mengajak peserta yang berasal dari empat sekolah Muhammadiyah dan 13 sekolah mitra membuat foto yang menarik. “Foto harus menarik. Tidak sembarangan foto bisa dimuat dalam berita,” ujarnya.
“Satu berita minimal satu foto yang dipakai, sertakan juga pendukung 2 sampai 3 foto,” ujarnya di hadapan 53 peserta yang hadir di Synergy Room SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas).
Video pendek, menurutnya, juga perlu ditambahkan dengan durasi tiga menit. Hal ini berfungsi sebagai pendukung deskripsi berita yang dibuat. “Terutama untuk menguatkan berita yang menonjolkan unsur audio (visual)-nya,” ujarnya sambil memberi contoh berita seorang qari atau hafidh. “Seribu kata yang mendeskripsikan merdunya suara qari akan kalah oleh cuplikan video tiga menit.”
Foto dan video yang dikirim, lanjutnya, juga harus diberi caption alias keterangan yang berisi: apa, siapa, di mana, kapan, dan siapa pengambil gambar. Baca sambungan di halaman 2: “Foto Jurnalistik Itu Bisa Berbicara“