PWMU.CO– Praktik pelajaran kurban dan aqiqah siswa-siswi SMP Muhammadiyah 14 (SMPM Jipat) menyembelih kambing. Itu dilakukan sekolah yang berada di Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan di gazebo sekolah, Kamis (27/2/2020).
Praktik pelajaran kurban dan aqiqah menyembelih dua ekor kambing itu untuk siswa kelas IX. Ustadz Fatik Futhoni MPd, guru mata pelajaran Al Islam menyampaikan, praktik menyembelih dua kambing telah direncanakan sejak semester ganjil, sehingga di semester genap siswa-siswi kelas IX siap melaksanakan program tersebut.
”Sebelum menyembelih dua kambing, saya menjelaskan kembali tentang syarat-syarat dan tata cara menyembelih hewan untuk kurban atau aqiqah menurut syariat. Setelah disembelih, kambing dikuliti dan dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan. Kemudian dimasak bersama menjadi sate dan gule. Setelah matang lantasmakan bersama dengan mengundang guru-guru,” ujar Ustadz Fatik Futhoni.
Wakasek Kurikulum SMPM Jipat Paciran Sholahudin MPd menjelaskan, praktik menyembelih dua ekor kambing sebagai wujud Merdeka Belajar karena dalam prosesnya telah memadukan antara teori dan praktik. Hal ini bisa dilihat siswa-siswi sangat senang dan gembira dalam mengikuti KBM tersebut.
”Cara memperoleh kambing diusahakan oleh guru mata pelajaran dan sekolah, sedangkan siswa-siswi ditanamkan belajar infak untuk disumbangkan membeli beras dan bumbu untuk acara tasyakuran,” ungkap Sholahudin.
Praktik ini memberi banyak pengalaman siswa. Abdul Ghani mengatakan, antusias mengikuti pembelajaran ini karena tidak hanya mendapatkan teori semata tetapi dapat langsung bisa mempraktikkan dengan kegiatan nyata.
”Ini pengalaman yang pertama dapat terlibat menyembelih kambing untuk kurban dan aqiqah. Lebih senang lagi dapat menikmati masakan sate dan gule kambing yang jarang didapat selama tinggal di pondok,” katanya.
Berbeda dengan Mayva Salwa, siswa dari Sidoarjo menuturkan, pengalaman pertama yang menyenangkan bersama teman-teman mengiris daging kambing menjadi bagian yang kecil-kecil untuk ditusuk dan dipanggang menjadi sate, kemudian menikmati makan bersama siswa dan guru. (*)
Penulis Ali Efendi Editor Sugeng Purwanto