PWMU.CO – Pemain PSHW ikuti tes kesehatan di Parahita Diagnostic Centre Surabaya, Senin (2/3/2020). Jika gagal bakal dicoret. Demikian dikatakan Presiden PSHW Jatim Dhimam Abror Djuraid.
Sebanyak 27 pemain Perastuan Sepakbola Hizbul Wathan (PSHW) Jawa Timur hasil seleksi mengikuti tes untuk mempersiapkan diri secara serius mengikuti Kompetisi Liga 2 Tahun 2020.
“Tes kesehatan sangat penting untuk mengetahui tingkat kebugaran pemain, sebelum mereka benar benar bertanding di Liga 2,” kata Dhimam Abror Djuraid di Surabaya, Senin (2/3/2020).
Sebelumnya tim pelatih melakukan seleksi pemain. Pada seleksi yang berlangsung di Lapangan Jenggolo Sidoarjo, sedikitnya 300 pemain beradu nasib menjadi pemain PSHW.
Dari hasil seleksi tersebut, tim pelatih memilih 27 pemain yang layak untuk menjadi pemain PSHW. “Meski begitu, mereka bisa saja gugur jika gagal dalam kesehatan,” ujarnya.
Menurut Abror, tes kesehatan meliputi jantung, control HB dan Narkoba. Jika dalam tes gagal maka dipastikan mereka tidak bisa memperkuat PSHW. “Kalau gagal, misalkan ada indikasi narkoba atau pecandu minuman keras saat itu langsung dicoret dan masuk pemain lainnya untuk menggantikan,” kata dia.
Jadi, tegasnya, 27 pemain yang sudah masuk bisa juga gagal di tes kesehatan. Bukan jaminan jika terpilih bisa memperkuat PSHW, apalagi ada indikasi narkoba.
Syarat Kompetisi Panjang
Abror menjelaskan, pihaknya menganggap penting tes kesehatan bagi pemain. Sebab ini kunci pemain tersebut apakah siap mejadi pemain profesional atau sekadar main-main karena tidak punya.
“Perlu diingat kompetisi sangat panjang. Ada 22 pertandingan yang bakal melakoni away (tandang) dan home (kandang). Jika tidak bugar apalagi sakit-sakitan tentu sangat merugikan tim,” terangnya.
Bahkan, lanjutnya, yang dites bukan hanya pemain tapi juga pelatih. Ada lima pelatih, yakni Yusuf Ekodono, Nugroho Mardiyanto, Yusman, Khusen, dan Dedy.
“Ini bukti PSHW serius bahwa mereka yang bergabung benar benar sehat dan siap tanding,” kata Abror.
Penulis Faishol Taselan. Editor Mohammad Nurfatoni.