PWMU.CO – Menanggapi banyaknya kasus guru yang dilaporkan orang tua siswa ke pihak kepolisian, karena dinilai melakukan tindak kekerasan terhadap siswa didik, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy sangat menyayangkan hal itu. Menurut Muhadjir, pelaporan itu sesungguhnya tidak perlu dilakukan karena berlebihan.
“Terkadang pelajar harus terdidik dengan keras agar disiplin. Namun bukan berarti guru diperbolehkan untuk melakukan tindak kekerasan terhadap siswa. Keras dalam hal ini adalah terkait dengan penataan mental, bukan keras dalam artian fisik,” kata mantan Rektor UMM ini dalam penutupan Jambore Pelajar Teladan Nasional se-Jawa IV yang diadakan di Graha Wicaksana Praja Surabaya, Sabtu (6/8).
(Baca: Muhadjir Effendy Sudah Diwakafkan Muhammadiyah untuk Negara dan Ratusan Pelajar Serukan Rawat Kebhinekaan dan Tolak Sektarianisme)
Lebih lanjut Muhadjir berpesan kepada siswa untuk memperkuat karakter dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terutama agar para siswa terbiasa dalam melakukan problem solving di kehidupannya. Selain itu agar siswa menjadi kader bangsa yang mandiri, bermental baja, dan tidak lembek, serta memiliki nilai kompetetif.
”Ibarat mendidik seorang atlet untuk mencapai kemampuan yang maksimal, maka seorang siswa harus terdidik dengan tempaan-tempaan yang berat. Sehingga mampu untuk mencapai prestasi yang diinginkan,” papar Muhadjir dalam kegitan yang diselenggarakan Ma’arif Institute yang berkerja sama dengan Majelis Dikdasmen PWM Jatim.
(Baca: Inilah Program Andalan Mendikbud Baru, Prof Muhadjir Effendy dan Ini Alasan Kenapa Konflik Sosial dan Agama Kerap Terjadi)
Dalam kesempatan itu, Muhadjir juga mengungkapkan kebanggaan dan dukungannya terhadap penyelenggaraan Jambore Pelajar Teladan ini. Bahkan Muhadjir berjanji bakal menginstruksikan jajarannya untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan serupa di semua daerah.
”Upaya pelajar untuk memperkuat persatuan Indonesia dengan berlandaskan kebhinekaan dan menolak sektarianisme pasti kami dukung penuh. Karena jambore pelajar dan semacamnya ini merupakan bekal penting untuk perjalanan kehidupan pelajar di masa depan,” ujarnya di depan 100 pelajar yang mengikuti Jambore Pelajar Teladan Bangsa ke IV. (phonny/aan)