PWMU.CO-Empat tugas guru TK ABA menjadikan muridnya beriman dan cerdas dijelaskan oleh Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik Estu Rahayu SAg.
Penjelasan empat tugas guru itu disampaikan saat membuka Pelatihan English for Kids di Berlian School GKB Gresik, Rabu-Kamis (11-14/2/20). Pelatihan yang diadakan oleh IGABA Gresik di SD Muhammadiyah 2 GKB ini menghadirkan tutor Mr Ismuadi.
Menurut Estu Rahayu, tugas itu pertama, membentuk anak didiknya agar beriman dan bertakwa kepada Allah swt. Maka guru perlu mengajarkan materi al-Islam dan Kemuhammadiyahan termasuk di dalamnya materi ubudiyah, hafalan surat pendek dan doa harian.
Kedua, sambung dia, terbentuknya anak yang berakhlakul karimah. Maka tugas guru TK-KB adalah memberikan teladan yang baik dan mengajarkan nilai-nilai karakter, seperti kejujuran, kerja sama, saling tolong menolong, menghargai teman dan lain-lain.
”Ketiga, terbangunnya model stimulasi psiko-sosial kepada anak usia dini. Maka guru perlu membangun dan merangsang kepekaan sosial dan mengondisikan anak agar sehat secara kejiwaan dan sosial,” katanya.
Keempat, terbentuknya kecerdasan majemuk atau multiple inteligensia pada anak. Artinya menstimulus agar anak mempunyai kecerdasan yang beragam atau bervariasi.
8 Macam Kecerdasan
Estu juga menjelaskan tentang delapan macam kecerdasan. Anak di usia 4 sampai 7 tahun adalah usia emas. ”Karena pada usia tersebut anak mengalami proses imitasi atau meniru apa saja yang dilihat, merekam kejadian apa saja yang berada di sekitarnya serta mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi,” tuturnya.
Menurut dia, Dr Howard Gardner, profesor pendidikan di Universitas Harvard AS membagi delapan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang. ”Terkadang seseorang memiliki lebih dari dua atau tiga kecerdasan. Nah, inilah yang disebut kecerdasan majemuk,” ujarnya.
Delapan kecerdasan itu, pertama, world smart atau kecerdasan linguistik. Ini bisa dilihat jika anak suka berbicara, menulis dan membaca. Maka guru TK-KB bisa menstimulus dengan bercerita, mengajaknya membaca buku dongeng atau mengajaknya berdialog.
Kedua, ujar dia, number smart atau kecerdasan matematik atau logika. Maka guru bisa mengajaknya untuk menghitung benda-benda yang ada di kelas, memberikan alat hitung berwarna-warni, bermain puzzle atau timbangan.
Ketiga, self smart atau kecerdasan intrapersonal. Anak menunjukkan sikap percaya diri yang tinggi, dapat mengomunikasikan perasaannya dengan baik dan suka bermain sendiri. ”Maka guru bisa mengajaknya berbicara tentang perasaannya dan berdialog tentang pendapatnya,” ucapnya.
Keempat, people smart atau kecerdasan interpersonal. Dapat diamati jika anak suka bermain bersama teman-temannya atau berkelompok, mempunyai rasa empati, memahami perasaan orang lain dan suka memimpin permainan.
”Maka guru dapat memberikan tanggungjawab dengan menyuruhnya memimpin sebuah permainan. Termasuk kecerdasan ini jika anak mengetahui berbedaan antara baik dan buruk, dan melakukan apa yang dianggapnya baik,” tandasnya.
Guru Memberi Stimulus
Kelima, music smart atau kecerdasan dalam bermusik. Ini bisa diamati jika anak suka bernyanyi, berjoget dan mudah mengingat syair lagu. Maka guru bisa mengajaknya bermain alat musik atau mengajaknya bernyanyi.
”Keenam, picture smart atau kecerdasan spasial. Kecerdasan ini bisa diamati jika anak suka menggambar, mewarnai, berimajinaasi, suka coret-coret kertas. Maka guru bisa memberinya buku gambar, krayon, cat air dan kamera,” papar dia.
Ketujuh, body smart atau kecerdasan kinetik. Ini bisa diamati jika anak sangat aktif, suka olah raga atau menari. Maka guru bisa mengajaknya olahraga, bermain drama, membuat prakarya, bermain pasir untuk rumah-rumahan atau bermain balok.
Kedelapan, natur smart atau kecerdasan naturalis. Kecerdasan ini ditunjukkan oleh anak yang suka bermain di alam bebas, suka binatang atau tanaman. Maka guru bisa mengajaknya berkebun, membuat akuarium atau memberikan binatang peliharaan.
Estu menyimpulkan, dari delapan kecerdasan di atas, tugas guru adalah memberi stimulus, mengajaknya bermain dan menyediakan alat-alat permainan agar kecerdasan anak tumbuh dan berkembang sehingga memiliki kecerdasan majemuk. (*)
Penulis Estu Rahayu Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post