PWMU.CO – Rektor UMG memberikan pesan jadikan pilihan pertama perguruan tinggi (PT). UMG jangan dijadikan pilihan kedua PT bagi siswa dan orangtua yang berdomisili di Gresik.
Selain itu, UMG (Universitas Muhammadiyah Gresik) juga memberikan persentase utama kepada putra-putri bapak ibu guru pendamping. “Silakan dimanfaatkan sebaik-baiknya.”
Inilah pesan yang disampaika Rektor UMG Prof Dr Ir Setyo Budi M S kepada peserta dan pendamping Festival Faqh Usman (FFU) #4 di Aula Sang Pencerah UMG, Sabtu (7/3/20). FFU diselenggarakan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik bersama Prodi PGSD UMG.
Prof Dr Ir Seto Budi MS menjelaskan UMG akan mengalokasikan dana beasiswa sebesar p 1,6 miliyar. “Maka silahkan dimanfaatkan secara optimal,” ujarnya.
Dia mengingatkan untuk memberikan pengertian UMG adalah tempat mencetak kader anak-anak bangsa. Bukan hanya yang berasal dari sekolah Muhammadiyah tetapi dari luar Muhammadiyah juga.
“Kualitas UMG isyaallah tidak kalah dengan PTS dan PTN yang lain. Sebagai ilustrasinya, saat ini UMG mempunyai 34 Prodi atau Program Studi,” ujarnya.
Dia menegaskan, saat ini UMG sedang beruang membuka fakultas kedokteran. “Kita sudah melengkapi semua persyaratan tinggal menunggu keputusan,” ujarnya.
Ke depan, lanjutnya, nantinya kampus UMG tidak hanya di sini, di Jalan Sumatra GKB, tapi sebentar lagi akan membangun kampus baru di samping ‘Bukit Hollywood’ yang terletak di samping kampus ini.
“UMG juga akan membuka program S2 (Magister) dan S3 ( Doktor). Ini berarti bapak ibu bisa meningkatkan sumber daya manusia di amal usahanya masing- masing,” katanya.
UMG Milik Persyarikatan
Prof Setyo Budi MS menjelaskan jangan sampai UMG jadi pilihan kedua. Jadikan UMG menjadi pilihan pertama dalam memilih perguruan tinggi.
Dia menjelaskan, “Jika putra-putri Bapak Ibu kuliah di luar Gresik, pasti memerlukan biaya konsumsi, kos, transportasi, dan keamanan. Sedangkan, ketika mencari pekerjaan tetap di Gresik.”
Hal ini, lanjutnya, karena Gresik adalah kota industri, jasa dan usaha. “Insyaallah tidak lama lagi jadi kota pendidikan,” tandasnya.
Kuliah di UMG, akunya, tidak ada ruginya. “Semoga UMG menjadi kampus kebanggaan Muhammadiyah.”
Setyo Budi juga menjelaskan jika UMG secara yuridis-formal adalah milik Pimpinan Pusat Muhammadiyah. “Jadi berarti Bapak-Ibu yang hadir ini juga ikut memiliki. UMG secara yuridis formal tidak punya kewenangan apapun. Kita hanya sebagai pengguna,” ungkapnya.
Sekalai lagi, lanjutnya, kampus ini bisa dimanfaatkan secara optimal. “Karena pada hakekatnya yang memiliki gedung ini adalah persyarikatan, Muhammadiyah,” ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah undangan. (*)
Penulis Estu Rahayu. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.