PWMU.CO – Tidak berbeda dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2016 yang baru berlalu, Idul Adha atau Idul Qurban tahun 2016 ini juga akan berbarengan. Baik yang berpegang pada hisab maupun (imkanur) rukyah, dua metode yang saat ini banyak dipegang oleh umat Islam Indonesia. Hari yang juga dikenal dengan Hari Raya Besar atau Hari Haji yang dalam penanggalan Hijriah berada di angka 10 Dzulhijjah, akan bertepatan dengan tanggal 12 September 2016.
(Baca juga: Siswa Urunan untuk Qurban: Disebut Qurban atau Latihan Qurban?)
“InsyaAllah hari raya Idul Adha 2016 ini akan bersamaan. Baik Muhammadiyah, pemerintah, maupun NU,” demikian jelas anggota Divisi Hisab dan Falak Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Drs Akh. Mukarram MHum. Kepada PWMU, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel ini, ijtimak akhir bulan Zulkaidah jelang Zulhijah 1437 H memang terjadi sebelum matahari terbenam, tepatnya hari Kamis Wage, 1 September 2016 M.
(Baca: Hisab Tidak Bertentangan dengan Sunnah, bahkan Sangat Selaras dan Redaksi Takbiran: Allahu Akbar 2 atau 3 Kali?)
“Dengan lokasi hisab hakiki di Tanjung Kodok, Paciran, ijtimak akhir bulan Dzulhijjah 1437 H terjadi pada hari Kamis Wage, 1 September 2016 pukul 16.04.34,” jelas Mukarram. Saat matahari terbenam pada pukul 17.30.17 wib, tambahnya, tinggi bulan hakiki adalah minus 0 derajat 18 menit 39 detik. Pada saat yang sama, di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di bawah ufuk.
Tidak hanya yang berpegang pada hisab hakiki wujudl hilal seperti Muhammadiyah, bahkan ketinggian bulan yang masih pada posisi minus 0 derajat itu, sudah tentu tidak bisa dilihat oleh kalangan yang berpegang rukyah maupun imakanur rukyah. “Sebab, posisi bulan yang bisa dirukyah itu rata-rata berada pada posisi 4 derajat. Sementara imkanur rukyah mensyaratkan ketinggian bulan minimal sudah 2,5 derajat,” kata Mukarram.
(Baca: Bagaimana Cara KB yang Islami? dan Bagaimana Hukum Pre Wedding?)
Karena hasil yang sama dengan berbagai metode ini, maka bisa dipastikan bahwa kedatangan awal bulan Dzulhijjah, puasa Arafah, maupun Idul Adha, tidak ada perbedaan. “Oleh karena itu, keesokan harinya pada 2 September 2016 masih ditetapkan sebagai tanggal 30 Dzulqaidah 1437 H. Dengan demikian, maka tanggal 1 Dzulhijjah 1437 H jatuh pada hari Sabtu Legi, 3 September 2016,” tegas Mukarram.
Sementara Hari Arafah, yang jatuh pada 9 Zulhijah, secara otomatis akan terjadi pada hari Ahad Wage, 11 September 2016 M. “Sehingga Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah 1437 H akan bertepatan dengan hari Senin Kliwon, 12 September 2016,” jelas Mukarram. Hasil hisab serupa juga pernah dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui maklumat bernomor 01/MLM/I.0/E/2016.
Mumpung masih sebulanan lagi datangnya Idul Qurban, ayo siapkan untuk menjalankan sunnah Nabi dengan berkurban. (abqaraya)