PWMU.CO– Outbound MI Muhammadiyah 2 Karangrejo (Mimdaka) diikuti 98 siswa di Alas Prambon Sidoarjo Jalan Raya Simpang RT 14 RW 03 Ngingas Simpang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Senin (9/3/20).
Dari rangkaian kegiatan dan wahana yang dilalui, salah satunya adalah wahana edukasi bercocok tanam dan wahana edukasi satwa. Rombongan siswa ini dipandu trainer outbound Arianto.
Dia menjelaskan, di wahana satwa ini ada beberapa binatang yang dipelihara sebagai bahan pembelajaran bagi para pengunjung. “Kita harus menyayangi binatang, karena binatang adalah makhluk hidup yang ada di sekeliling kita dan harus kita pelihara, kita beri makan dan minum, harus dibuatkan tempat tinggal yang nyaman,’’ ujarnya.
”Siapa yang tahu, binatang apa saja tadi yang kalian lihat?’’ tanya Ari, panggilan akrabnya, kepada siswa Mimdaka. Banyak ragam jawaban anak-anak dan sebagian jawaban mereka benar.
Pria kelahiran Madiun ini mengatakan, binatang yang dipelihara di wahana ini antara lain iguana, ayam kalkun, burung jalak suren, marmut dan lain-lain.
Ari menjelaskan, ciri-ciri dan jenis makanan tiga hewan iguana, marmut dan jalak kebo. ”Pertama, iguana, merupakan jenis reptil yang herbivora, terkadang iguana juga memakan serangga kecil yang ada di tumbuhan yang mereka makan,’’ terangnya. ”Ciri khas dari iguana memiliki jambul seperti ayam jantan di bawah rahangnya.’’
Kedua, marmut, hewan ini termasuk pengerat seperti tikus dan kelinci. ”Marmut juga banyak dijadikan peliharaan oleh manusia. Hewan ini makan sayur, buah, biji-bijian dan umbi-umbian,” paparnya.
Selanjutnya, Ari menjelaskan juga tentang jalak kebo. ”Disebut jalak kebo karena senang bertengger di punggung kerbau sambil mencari kutu yang menempel di tubuhnya. Juga suka mencari makanan apapun di tanah,” ungkapnya.
Menanam dan Panen Sayuran
Selain Arianto, fasilitator outbound Alas Prambon yang lain Soni Shodiq menjelaskan, wahana edukasi bercocok tanam. Dia menjelaskan cara menanam bibit dan panen sayuran bayam dan kangkung.
“Praktik wahana ini agar anak-anak bisa melestarikan tanaman dengan cara menanam bibit, yang nantinya akan tumbuh menjadi tanaman atau pohon,” terangnya.
”Jika kita menyemai bibit agar cepat tumbuh antara lain, siapkan tempat penyemaian kemudian masukkan tanah dan pupuk kandang. Setelah itu jauhkan dari hujan dan sinar matahari selama sepekan,” jelasnya.
Pembuatan bibit, sambungnya, rendam dengan air hangat selama tiga jam lalu benih diletakkan pada plastik polybag.
Anak-anak tampak senang dan bersemangat ikut mencoba menanam bibit dan memindahkan ke polybag yang disediakan oleh wahana.
Salah satu siswa Mimdaka kelas V Mufti Salim menyampaikan senang ikut menanam bibit dan memindah tanaman ke polybag. ”Saya tidak pernah tanam bibit, baru hari ini saya coba, biasanya kalau di rumah, saya dibelikan ibu langsung tanaman yang besar,” ujarnya sambil tersenyum.
Setelah itu Soni mengarahkan anak-anak ke tempat ladang tanaman bayam dan kangkung untuk edukasi panen sayuran. Dia menjelaskan, cara panen kangkung dan bayam perhatikan tangan kiri fungsinya memegang tanaman dan tangan kanan memotong tanaman. (*)
Penulis Musyrifah Editor Sugeng Purwanto