PWMU.CO – Tauhid dan sains merupakan pilar penting untuk lawan virus Corona. Keterpaduan keduanya merupakan ciri Islam Berkemajuan.
Demikian yang disampaikan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad dalam Koordinasi dan Sinergi Media Online dan Televisi Persyarikatan di lantai 6 Gedung Induk Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (14/3/20).
Menurut Ketua PP Muhammadiyah asal Jawa Barat itu, kalau Allah menghendaki sesuatu yang mudharat pada manusia pasti tidak ada yang menghalangi.
“Juga ketika Allah menghendaki sehat pada kita juga tidak ada yang menghalangi. Dia memberikan sesuatu anugerah pada orang yang dikehendaki. Itulah pilar tauhid pada Allah,” ungkapnya.
Tetapi, lanjut dia, jalan yang didorong Muhammadiyah mengatakan ilmu pengetahuan menjadi nomor dua setelah Al-Quran dan sunnah. “Juga kita menggunakan kaitan teknologi untuk menghadapinya. Logika juga harus digunakan. Jangan kita terlalu menyerah,” tuturnya.
Dadang lalu mengambil cerita, suatu hari Umar bin Khattab melarang pasukannya masuk pada suatu tempat karena sedang terjadi wabah.
“Ketika ditanya sahabat, kenapa dilarang ke sana? Kan kalau takdir Allah menghendaki kita sakit maka kita sakit. Kalau tidak maka tidak,” ujar Dadang menirukan ucapan sahabat.
Maka perkataan Umar pun patut menjadi sesuatu pelajaran yang hebat. “Dia berkata: justru kita ini ingin menghindari satu takdir ke takdir lain yang lebih baik’. Jadi ikhtiar itu perlu,” ucapnya.
Nabi juga mengatakan, ungkap Dadang, jika suatu tempat atau daerah ada wabah, maka jangan masuk daerah itu. Dan ketika di tempatmu ada suatu wabah, maka jangan keluar dari tempatmu. “Maka karantina Rasulullah itu sangat bagus dan luar biasa,” ujarnya.
Jadi ajaran agama kita, menurut Dadang, merupakan ajaran Islam Berkemajuan yang komprehensif. Yang nantinya jika dipraktikkan bisa memadukan ketauhidan dan sains dengan baik. “Karena agama kita orientasinya bukan masa lalu, tapi masa kini dan masa depan,” ungkapnya.
Penulis Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.