PWMU.CO – IPM Situbondo gelar Taruna Melati. Pelatihan Kader Dasar Taruna Melati 1 (PKDTM 1) dilaksanakan di SD Muhammadiyah 1 Besuki, Situbondo, Jumat (13/3/2020)
Ketua Umum Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Situbondo Ahmad Samsul menyampaikan PKDTM 1 ini bertujuan untuk membentuk kader atau penerus yang benar benar bisa memahami dan mendalami IPM.
“PKDTM 1 ini mengusung tema The Unification in Order to empower Cadres. Yang diangkat dari tema ini adalah tentang bagaimana cara menyatukan kekuatan untuk bisa membuat lahan garap baru,” ungkapnya.
Anggota IPM Situbondo Ahmad Rizqi Romadlon menyatakan diadakannya PKDTM 1 ini agar kedepannya IPM Situbondo memiliki kader atau penerus yang bisa menggantikan kepemimpinan yang lebih baik sehingga bisa terbentuk organisasi yang menjanjikan.
Bedah Tema
Kegiatan pertama dalam PKDTM 1 ini adalah bedah tema. Tujuannya untuk melatih pola pikir dan kemampuan diskusi peserta. Bedah tema dipimpin oleh Ipmawan Muhammad Rifky Ahmad Zidane. Dia membahas satu persatu kata yang kemudian dijadikan suatu kata atau maksud yang mudah di mengerti oleh peserta.
Kemudian dibentuklah beberapa kelompok diskusi yang terdiri dari kelompok lain, kelompok kontra dan kelompok netral. Dari 3 kelompok tersebut kemudian di target untuk menghasilkan satu pemikiran yang sama dan menciptakan sebuah komunitas yang berkaitan dengan tema tersebut.
Keadaan peserta pun mulai memanas dengan pendapat masing-masing kelompok. Karena banyaknya perbedaan antar kelompok itu keadaan peserta semakin memanas dan mulai tidak di mengerti apa yang di bahas.
Salah satu peserta PKDTM 1 Leli Puspa Yulia Sari menyatakan diskusi ini sangat menarik karena banyak pendapat-pendapat yang berbeda antar peserta. “Saya merasa diajarkan bagaimana berdiskusi yang sesungguhnya,” ujarnya.
Setelah beberapa jam berlalu, keadaan pun mulai lebih tenang dari sebelumnya dan peserta mulai berdiskusi dengan tenang, sehingga beberapa saat kemudian ditemukan satu kesimpulan yang sama.
Komunitas Dakwah Pelajar
Menurut Muhammad Rifky Ahmad Zidane kemampuan diskusi peserta PKDTM cukup besar jika dibandingan dengan PKDTM yang lalu.
“Mayoritas teman-teman IPM yang lalu kurang bisa menyampaikan pendapat dengan percaya diri. Untuk saat ini kita memang ingin peserta untuk bisa mandiri dalam berdiskusi. Saya hanya memantau saja,” paparnya.
Dari hasil diskusi kelompok tersebut kemudian terbentuklah sebuah komunitas yang bernama Komunitas Dakwah Pelajar (Kodape).
“Kodape adalah sebuah komunitas yang akan dibentuk oleh alumni PKDTM 1 kali ini. Dalam komunitas Kodape ini berisi kegiatan tentang kolaborasi antara dakwah, literasi dan penghijauan,” imbuhnya. (*)
Penulis Nur Hasanah. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.