PWMU.CO – Kemampuan pelajar satu ini terbilang wah. Luar biasa. Betapa tidak? Muhammad Heaven Handoko siswa kelas XII MIA 3 SMA Muhammadiyah 1 Gresik ini tidak hanya bisa menguasai satu bahasa asing, namun lima bahasa asing sekaligus dikuasainya, yaitu bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Jepang dan bahasa Jerman, dan bahasa China.
Keahlian inilah yang membuat siswa kelahiran 2 Maret 1999 terpilih sebagai salah satu wakil Indonesia dalam American Field Service (AFS) Intercultural Program di Swiss. Heaven terpilih sebagai wakil Indonesia bersama dengan 129 siswa lain se-Indonesia.
(Baca: Adinda Ghaluh Arieska, Pelajar Muhammadiyah Juarai MTQ Tingkat ASEAN dan Dua SD Muhammadiyah Gresik Juara Lomba Karya Sains Nasional KJSA 2016)
Kepala SMAM 1 Gresik Ainul Muttaqin SP mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas prestasi yang diraih salah seorang siswanya itu. Ainul menjelaskan selain menguasai 5 bahasa, Heaven ini juga mahir di bidang lainnya. Salah satunya mampu membawakan tarian Garuda Nusantara dan gemar untuk mengutak-atik robotic.
”Heaven pernah meraih berbagai juara robotic, baik nasional maupun Internasional. Dalam ajang Merit Award, Heaven juga pernah meraih prestasi atas penemuan Neurologic Home pada Kompetisi Nasional Teknologi Informasi dan Teknologi 2013, Juara I Nasional ME Award 2015, serta Juara I Robot Sumo Olimpiade Robot International (IISRO 2015),” terangnya.
(Baca: Dibutuhkan Sinergitas agar SMAM 1 Gresik Tetap Jadi Sekolah Favorit)
Heaven bersama 129 siswa yang terpilih itu, dijadwalkan berkumpul di Jakarta pada 17 Agustus 2016. Sebelum itu, Bupati dan Wakil Bupati Gresik Sambari-Qosim mengundang Heaven bertemu di ruangan kantor Bupati Gresik pada Kamis (10/8) pagi. Heaven tampak didampingi kedua orang tuanya yakni Arif Handoko dan Umsullah Hariati. Ikut hadir Kepala SMAM 1 Gresik.
“Ini merupakan kebanggaan bagi Kabupaten Gresik, karena Heaven terpilih dalam AFS Intercultural Program di Swiss sebagai satu-satunya wakil Kabupaten Gresik. Ini sesuatu yang luar biasa. Heaven akan tinggal di Eropa selama 6 tahun, satu tahun di Swiss lalu berlanjut 5 tahun di Inggris,” kata Sambari Halim Radianto saat menemui Heaven. (Humas/net/aan)