PWMU.CO – Cegah Covid-19, SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) melakukan pengecekan suhu tubuh guru dan karyawan. Tak hanya itu, ada juga penyemprotan desinfektan di seluruh sudut ruang kelas dan area sekolah, Selasa (17/3/20).
Koordinator Kesehatan dan Keselamatan (K2S) Dewi Lestari mengatakan, ada beberapa program yang diterapkan sekolah dalam menyikapi pandemi Covid-19. Pada 9-12 Maret 2020 lalu, sekolah mengadakan sosialisasi tentang bahaya dan cara pencegahan penularan Virus Corona.
Puncak Pekan Corona digelar dengan kegiatan minum jamu anti-Corona bersama di sekolah pada 13 Maret 2020. Selain itu, pihak sekolah juga melakukan pembelajaran di rumah sementara waktu untuk menghindari penularan virus corona, mulai 16 sampai 21 Maret 2020.
Kemudian pada 17 Maret 2020 dilakukan pengukuran suhu tubuh seluruh guru, karyawan, siswa, dan tamu. Suhu tubuh 37,5 derajat celcius atau lebih wajib memeriksakan diri ke rumah sakit dan tidak diperkenankan masuk area lingkungan sekolah. Selain itu juga dilakukan penyemprotan desinfektan ruang kelas dan seluruh area sekolah.
“Penyemprotan desinfektan ini dilakukan agar kuman-kuman yang ada di sekitar mati sehingga nanti ketika anak-anak masuk sekolah, tempat belajar sudah nyaman dan mengurangi rasa was-was sehingga orang tua pun tenang ketika anak-anak belajar di sekolah,” jelas Dewi Lestari.
Ia mengatakan, pengukuran suhu tubuh dari Puskesmas Sukomulyo untuk memastikan guru dan karyawan dalam keadaan sehat.
Pentingnya Pengukuran Suhu Tubuh
Kepala Sekolah M Nor Qomari SSi menjelaskan, pengukuran suhu tubuh ini bertujuan untuk cegah infeksi virus corona (COVID-19). Jika diketahui suhu tubuh diatas 37,5 derajat celcius, kata dia, maka sekolah akan merekomendasikan untuk pengecekan kondisi kesehatan yang bersangkutan ke Puskesmas Sukomulyo.
“Jika rekomendasi dokter yang bersangkutan harus istirahat ataupun dirujuk, maka sekolah akan merekomendasi hal tersebut. Serta memonitoring guru karyawan terbebas dari COVID-19,” jelasnya.
Setelah menjalani pemeriksaan suhu tubuh, Nur Hayati SPd, guru kelas V bersyukur di sekolah ada pengukuran suhu tubuh. “Jadi kita bisa tahu keadaan suhu tubuh kita, istilahnya antisipasi untuk pencegahan Corona,” kata dia.
Ia mengatakan, tidak perlu terlalu panik lagi untuk menghadapi penyakit ini. “Tetap menerapkan pola hidup sehat dan membiasakan cuci tangan pakai sabun,” tuturnya. (*)
Penulis Ria Rizaniyah. Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.