PWMU.CO – Drone Canggih UMM jangkau Pasuruan bantu penyemprotan disinfektan. Upaya pencegahan dampak persebaran Covid-19 itu dilakukan Kamis (2/4/20).
Sebelumnya, Drone Motodoro SRI Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah wilayah, di antaranya Malang dan Sragen.
Di Pasuruan, sasaran penyemprotan di sepanjang jalan protokol Kota Pasuruan meliputi Kecamatan Purworejo, Panggungrejo, Pohjentrek, Bugul Kidul, serta Gading Rejo.
Hingga saat ini tercatat belum ada kasus positif Covid-19 di Kota Pasuruan. Meskipun begitu, bagi Kota Pasuruan, antisipasi dan waspada guna menekan persebaran wabah Covid-10 selalu yang utama.
Karena itu, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kota Pasuruan menggandeng drone UMM yang merupakan rancangan Dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM Dr Ir Wahono MT untuk bekerja sama melakukan penyemprotan.
Penyemprotan tersebut dilakukan atas kerjasama UMM dengan Kodim 0819 Pasuruan. Selain didukung anggota Gugus Tugas Covid-19 dari Pemerintah Kota Pasuruan, BNPB Kota Pasuruan, dan Polresta Pasuruan.
Komandan Kodim Pasuruan Letkol Arh Burhan Fajari Arfian SSos, secara khusus mengapresiasi bantuan UMM dalam pencegahan penyebaran wabah Covid-19 ini. “Saya ucapkan sangat-sangat terima kasih atas sumbangsih dan partisipasi dari pihak UMM,” ujarnya. .
Menurutnya, upaya yang dilakukan setiap hari melalui mobil pemadam kebakaran belum maksimal. “Memakai drone ini jadi bisa menjangkau semua sisi,” kata Burhan Fajari.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pasuruan Bahrul Ulum menilai, drone yang diperbantukan ini sangat smart.
“Kegiatan penyemprotan melalui drone UMM sangat membantu mempertahankan status waspada. Mudah-mudahan, dengan upaya pencegahan ini, Kota Pasuruan tidak ada warganya yang positif Covid-19 apalagi menularkannnya,” ujar Bahrul.
Siap Bantu Daerah
Terpisah, Dekan FPP UMM Dr Ir David Hermawan MP IPM menyatakan, drone canggih ini sedianya digunakan di bidang pertanian, dalam penyemprotan hama di daerah persawahan atau ladang. Namun di tengah wabah Covid-19, drone senilai kisaran Rp 250 juta per unitnya ini diturunkan untuk melakukan spraying disinfektan. “UMM selalu terbuka jika diminta bantuan oleh daerah lainnya,” ungkap David.
Selain Drone Motodoro Spraying Robot Indonesia (SRI) untuk aplikasi pupuk dan pestisida, Kampus Putih juga punya drone canggih lainnya. Yakni Motodoro MX berjenis Flying Wing dengan kemampuan yang lebih efisien karena sekali terbang bisa memetakan lahan sekitar 700 hektar.
Yang ketiga adalah Farm Mapper yang memiliki kemampuan terbang serta landing vertikal dengan daya jangkau 400-500 hektar.
Kegiatan ini masih akan terus dilakukan UMM dan bekerja sama dengan berbagai Forkompimda di daerah-daerah. Tidak hanya di Jawa Timur, beberapa waktu lalu drone UMM juga diminta Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Bentuk pengabdian ini dilakukan UMM untuk bergerak aktif memberikan manfaat untuk semua. Sekaligus sebagai bentuk realisasi tagline ‘UMM, dari Muhammadiyah untuk Bangsa’. (*)
Penulis Maharina Novi. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.