PWMU.CO – Daring dan raport online ala Spempat Surabaya. Hal ini menyikapi kebijakan belajar di rumah karena merebaknya pandemi Covid-19
Instruksi Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk belajar dan bekerja di rumah bagi lembaga pendidikan dimanfaatkan untuk melakukan pembelajaran melalui daring (dalam jaringan).
Berbagai aplikasi pembelajaran digunakan oleh guru dan karyawan SMP Muhammadiyah 4 (Spempat) Surabaya.
Pembelajaran dalam jaringan (daring) ini dilaksanakan serentak dari kelas VII hingga kelas IX mulai hari pertama belajar di rumah pada Senin (16/3/2020).
Tugas via WAG
Pada pekan pertama belajar di rumah, guru memberikan penugasan melalui aplikasi WhatsApp. Di aplikasi itu guru memberikan materi dan link soal yang dibuat dari Google Form.
Penugasan mata pelajaran diberikan melalui WhatsApp Group (WAG) kelas. Mulai dari pengerjaan buku tugas siswa, kegiatan pembiasaan tertib ibadah di rumah, hingga tes berupa pilihan ganda maupun uraian.
Siswa kemudian diminta memotret hasil pekerjaannya untuk dikirim ke guru mata pelajaran masing-masing. Untuk pembiasaan tertib ibadah di rumah, siswa boleh mengirimkan foto atau video aktivitas ibadah kepada wali kelas.
Seiring diperpanjangnya pekan belajar di rumah, guru dan karyawan kemudian memperoleh bimbingan teknis dari Bidang Sumber Daya Manusia SMP Muhammadiyah 4 Surabaya, Senin (23/3/2020).
Daring Berbasis Aplikasi
Tujuannya agar pembelajaran yang dilakukan lebih beragam. Di bimbingan teknis itu, guru dan karyawan dilatih cara membuat kelas daring, rapat daring, hingga merekap nilai secara otomatis berbasis aplikasi. Microsot Teams dipilih untuk mengakomodasi kebutuhan itu.
Pekan kedua belajar dari rumah pun dimulai. Guru memberikan materi dalam aplikasi Office 365, Zoom, Kahoot dan Google Form. Link tiap aplikasi itu dimasukkan ke dalam aplikasi Microsoft Teams agar bisa diakses semua siswa dan wali kelas.
Siswa yang sudah atau belum mengumpulkan tugas bisa terpantau lewat aplikasi Microsoft Teams itu. Begitu juga pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Guru dan siswa lain bisa berinteraksi dengan mudah.
Guru Kemuhammadiyahan Yulianto merasa terbantu dengan adanya aplikasi ini. Pria yang tinggal di Jombang ini menggunakan media aplikasi Office 365 untuk merancang tugas dan materinya. Menurutnya melalui penugasan ini siswa tidak monoton mengerjakan tugas di buku tulis.
“Kalau ada link yang diberikan ke siswa, mereka antusias mengerjakan. Karena mereka bisa mudah mengaksesnya melalui gawai,” ujarnya.
Pembelajaran berbasis penugasan pembiasaan tertib ibadah juga diberikan. Tugas ini ditangani langsung oleh setiap wali kelas.
Seperti yang dilakukan Wali Kelas IX D Handa Sonia melalui grup chatting. Ia menugaskan salat dhuha, salat berjamaah di rumah, murajaah atau setoran hapalan sesuai target hapalannya.
“Kalau siswa sudah melakukan, saya biasanya menyimpan arsipnya lewat aplikasi cloud secara daring. Jadinya tidak takut memori gawai menjadi penuh karena foto dan video siswa,” imbuhnya.
Zoom, Laksana Mengajar di Kelas
Kelas daring juga dilakukan. Seperti yang dilakukan oleh guru mapel IPA Irfan Fitriasi. Melalui aplikasi Zoom, guru bisa merancang pembelajaran seperti mengajar di kelas. Berbagai materi pembelajaran disiapkan, mulai dari slide power point hingga video pembelajaran.
Semua siswa dalam satu kelas bisa menyimak materi yang diberikan guru secara live. Siswa juga bisa bertanya ketika materi yang disampaikan oleh guru belum sepenuhnya dipahami.
“Awalnya ya agak aneh mengajar berhadapan dengan laptop. Lama kelamaan terbiasa juga. Anak-anak antusias menyimak. Kekurangannya ketika sinyal internet kurang bagus. Video streaming yang diterima siswa jadi patah-patah,” jelasnya.
Raport Online
Sekolah telah menjadwalkan penerimaan raport sisipan pada hari Jumat (27/3/2020). Namun karena instruksi dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk melakukan social distancing dan melakukan pembelajaran dari rumah maka kegiatan tersebut tertunda.
Menurut Wakasek Kurikulum Zaenal Maftukhin pihak sekolah pun memutar otak agar laporan hasil belajar siswa yang dibagikan di tengah semester ini bisa tersampaikan. Melalui aplikasi Chat, akhirnya raport tengah semester itu dibagikan pada Kamis (2/4/2020)
“Ini adalah langkah solusi karena sangat berisiko juga untuk mengundang wali murid ke sekolah. Jadinya raport dibagikan berformat pdf kemudian disampaikan via WhatsApp,” terangnya.
Salah seorang wali murid Kelas VIII Umar Fauzi mengapresiasi langkah sekolah melakukan pembelajaran online sampai membagikan raport sisipan melalui WhatsApp.
“Teknologi sangat membantu siswa di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” tuturnya.
Daring dan raport online ala Spempat Surabaya. Ternyata daring mengasyikkan. (*)
Penulis Taufiq. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.