PWMU.CO – Rindu sekolah, siswa SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (Almadany) Kebomas Gresik meluapkan perasaannya.
Terhitung tiga pekan sejak 17 Maret 2020 lalu, SD Almadany menerapkan belajar di rumah bagi semua siswanya. Hal ini karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Akibatnya, anak-anak mulai rindu suasana sekolahnya.
Alesta Eka Sundari, ibu dari Enjeli Daiva Javanda mengungkapkan kerinduan putrinya kembali bersekolah. “Ma, apa (hari) ini sudah masuk sekolah?” tulisnya menceritakan pertanyaan anaknya via pesan WhatsApp, Senin (6/3/20).
Alesta Eka Sundari mengaku pernah menggoda putri pertamanya itu. Ia membangunkan putrinya untuk segera berangkat ke sekolah. “Eh Vanda langsung semangat menuju kamar mandi,” ungkapnya.
Lain halnya dengan Muhammad Aufar Sauqi Hirzi. Ibunya, Fauziyah, menceritakan kebiasaan putranya memakai sepatu sekolah tiap pergi ke luar rumah. “Kangen Mom sekolah,“ kata Aufar saat ditanya alasannya memakai sepatu sekolah.
Tak hanya itu, Amira Putri Pratami menulis surat rahasia tentang kembali sekolah. “Ini surat rahasia, ayah dan mama nggak boleh tau, buat pas masuk sekolah,” tulis Yunita Pratiwi, ibunya.
Semangat berangkat sekolah diungkapkan Puput Diana Widyasari, ibu dari Kayra Allena Makayla Putri. “Kayra mau ke sekolah sendiri gak apa kalau sepi, sudah nggak kuat lagi,” rengek putri ketiganya itu menahan kangennya ke sekolah.
Cara Unik Rindu Sekolah
Kesabaran dan ketelatenan guru SD Almadany sempat diungkapkan Indira Nahda Ramadhina. Saat itu, Abdiya Rahmi, ibunya, memintanya makan sendiri. “Ustadz saja mau suapin aku padahal bukan anaknya, masa mama gak mau, berarti mama gak sayang aku,” tulisnya.
Melingkari kalender di rumah merupakan cara Khansa Sabiha Syahra Achmad mengobati rindu sekolah. “Anaknya sudah merindukan sekolah sampai kalendernya dilingkari dan harinya dihitungi,” ungkap Indah Suryani, ibunya.
Cara rindu sekolah yang unik ditunjukkan Febiola Naomi Brilian Rachmat. Ia mau makan jika memakai tempat bekal sekolah.
Momen haru rindu sekolah diungkapkan Indah Triwulaningsih yang meneteskan air mata melihat gambar karya putrinya, Putri Rahmadia Anggraini. “Saking kangennya, nggambar semua teman-temannya beserta ustadz dan ustadzah, sampai dibawa bobok,” kata Indah mengaku masih ada gambar lain yang ditempel di dinding kamar. (*)
Penulis Mahfudz Efendi. Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.