PWMU.CO-MCCC Jatim menerima sumbangan jamur kancing sebanyak 1 ton dari PT Suryajaya Abadi Perkasa (PT SJAP) untuk suplemen relawan dan tenaga medis yang menangani wabah Corona.
Jamur kancing Rodeo itu dikemas dalam kaleng sebanyak 4.800 biji. Sumbangan ini diserahkan Direktur PT SJAP Cipto Santosa kepada Koordinator Divisi Ekonomi dan Ketahanan Pangan MCCC Jatim drh Zainul Muslimin di pabriknya Tongas Probolinggo, Rabu (8/4/2020).
Cipto Santosa menjelaskan, bangsa kita sedang menghadapi wabah Corona. Kami ikut berpartisipasi lewat MCCC (Muhammadiyah Covid-19 Command Center) yang telah menugaskan relawan dan tenaga medis di garis depan.
”Para relawan dan tenaga media rentan tertular karena berada di garda depan menangani pasien Covid-19. Konsumsi jamur ini bisa menaikkan daya imunitas karena kandungan gizinya yang baik,” katanya.
Dia menjelaskan, jamur kancing (Agaricus bisporus) mengandung nutrisi yang memiliki sifat antioksidan, seperti polifenol, polisakarida, serat, dan vitamin C. Dengan kandungannya itu menambah daya tahan tubuh sehingga mampu melawan bakteri dan virus. ”Karena itu jamur ini bagus menjadi konsumsi masyarakat apalagi para relawan,” tuturnya.
Zainul Muslimin menyatakan, mengapresiasi sumbangan jamur kancing Rodeo dari PT SJAP kepada MCCC ini. ”Jamur ini dibagikan kepada para relawan penyemprot disinfektan dan tenaga medis di rumah sakit,” ujar Zainul yang juga ketua Lazismu Jawa Timur.
Dikatakan, MCCC telah menyalurkan 10 ton telur kepada tenaga medis di rumas sakit Muhammadiyah. Sekarang ditambah jamur kancing diharapkan asupan gizi dan nutrisi ini para relawan bertambah staminanya. ”Dengan demikian para relawan selalu sehat,” katanya.
Dia menekankan, MCCC menggalang partisipasi masyarakat dan pengusaha untuk turut membantu para relawan berjuang di garda depan ini.
Jamur Tambah Imunitas
Cipto Santosa menambahkan, jamur kancing ini mengandung ergothioneine dan beta glucan merupakan jenis serat yang mampu menurunkan kadar kolesterol.
”Ergothioneine juga dapat menurunkan kadar trigliserida. Trigliserida dan kolesterol yang tidak dikendalikan dapat memicu masalah jantung. Maka makan jamur kancing bisa menjaga kesehatan jantung,” ujarnya.
Zat ini, sambung dia, menghambat perkembangan plak di pembuluh darah. Plak di pembuluh darah dapat menjadi faktor risiko yang menyebabkan hipertensi dan stroke.
Dia menuturkan, di masyarakat kita makan jamur belum membudaya mungkin karena harganya mahal. Produksi kita kebanyakan diekspor ke Jepang dan Eropa. ”Di masyarakat Barat biasanya memberi jamur untuk toping pizza atau sayur untuk steak sebagai tambahan makanan sehat,” paparnya.
Dikatakan, sebenarnya produksi jamur dalam negeri sudah cukup memenuhi kenutuhan masyarakat. Tapi sayangnya pemerintah masih mengizinkan impor jamur kalengan dari Cina. (*)
Penulis Ridho Pambudi Editor Sugeng Purwanto