Madrasah Nadjikh sangat berduka. Semasa kecil Ir Mohammad Nadjikh belajar di MIM 2 Karangrejo. Saat sukses dia tak lupa almamaternya itu.
PWMU.CO – Kabar duka menyelimuti keluarga besar MI Muhammadiyah (MIM) 2 Karangrejo alias Mimdaka, Manyar, Gresik. Alumnus Mimdaka tahun 1968, Ir Mohammad Nadjikh, telah berpulang ke rahmatullah, Jumat (17/4/20) pukul 10.05 pagi.
Kepala Mimdaka Tineke Wulandari ST merasakan kehilangan yang mendalam atas wafatnya CEO PT KML itu. Dia mengunggah berita duka itu ke Gropu WhatsApp Mimdaka. ‘’Pak Nadjikh lahir di Desa Karangrejo dan telah menjadi bagian dari sekolah ini semasa kecilnya,’’ ujarnya.
Menurutnya, almarhum adalah sosok yang tegas dan bijaksana. “Teladan bagi generasi penerusnya, sosok yang pantang menyerah dalam memperjuangkan apa yang dicita-citakannya,’’ ungkap Ike panggilan akrab Tineke Wuandari.
Ike mengataka, Mohamamd Nadjikh sebagai putra terbaik di Desa Karangrejo, tidak ingin meraih sukses sendiri. “Tetapi juga memperjuangkan kesejahteraan sebagaian besar masyarakat Desa Karangrejo dengan memberikan lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan,” ujarnya.
Peduli Madrasahnya
Ibu dua anak ini mengaku dukungan almarhum pada Mimdaka sangat besar. ‘’Pak Nadjikh sosok yang sangat menghargai sejarah. Salah satunya adalah Mimdaka yang dijadikan bagian penting dalam film biografi kehidupannya,’’ ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, setiap bulan Mimdaka mendapat donasi dari beberapa karyawan yang bekerja di KML.
Wanita 38 tahun ini menyampaikan pengalaman yang tak terlupakan ketika pembuatan film biografi Mohammad Nadjikh di Mimdaka.
“Selesai syuting, siswa kelas V Mimdaka yang saat itu menjadi pemain film diberi hadiah mobil-mobilan. Dia ingin anak-anak senang,’’ kenangnya.
Yang juga tidak ingin dilupakan adalah keinginan Nadjikh untuk mengunjungi Perpustakaan Taman Ilmu Mimdaka. “Saat itu dia ingin berjumpa dengan anak-anak yang sedang belajar di sana,’’ ujarnya.
‘’Saat itu Pak Nadjikh terlihat senang dan bangga dengan anak-anak yang bersemangat belajar, sembari dia berpesan agar anak-anak Mimdaka menjadi generasi yang mempunyai kemauan kuat, tidak lemah dan yang paling penting harus punya mimpi,’’ ungkapnya.
“Saya doakan kalian sukses semua, generasi Mimdaka insya Allah sukses,” itulah pesan almarhum kepada siswa Mimdaka, seperti ditirukan Ike.
Untuk mengenangnya, istri karyawan PT KML Musthofa Lutfi itu telah mengabadikan semua momen Nadikh di Mimdaka. Baik lewat dokumen foto, tulisan tentang kunjungannya ke Mimdaka, dan hadiah karikatur dari Mimdaka. ‘’Semua itu akan kami kenang sepanjang masa,’’ tuturnya.
Atas nama keluarga besar Mimdaka Ike menyampaikan rasa duka yang sedalam-dalamnya. “Semoga almarhum diampuni segala dosanya, diterima amal ibadahnya oleh Allah SWT, dan semoga husnul khatimah,” ucapnya.
Selamat jalan Pak Nadjikh! (*)
Penulis Musyrifah. Editor Mohamamd Nurfatoni.