PWMU.CO – Belajar Tajdied Online bersama SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik akan digelar saat Ramadhan. Kegiatan bernama ‘Ngaji, yuk!” ini diinisiasi Tim al-Quran Learning (QL) SDMM.
Koordinator Tim QL Imro’atul Mufarohah mengatakan, program ini akan tayang setiap Jumat selama empat pekan di bulan Ramadhan, pukul 17.00-17.15 WIB. “Setiap guru QL akan menjelaskan tentang tilawah dan tajwid dengan Metode Tajdied,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, guru QL juga akan membacakan salah satu surat pendek yang ada di juz 30 dengan tepukan, sesuai Metode Tajdied. “Kemudian dilanjutkan membaca salah satu surat selain juz 30 yang berkaitan tentang puasa,” jelasnya.
Ia menambahkan, penjelasan hukum bacaan tajwid yang ada pada surat yang telah dibaca juga akan disampaikan dalam pembelajaran online tersebut. “Jadi untuk mereview anak-anak di rumah,” kata dia.
Manfaat Belajar Tajdied Online
Belajar Tajdied Online ini, kata Imro’atul Mufarohah, supaya dapat memberikan inspirasi pada anak-anak dan orangtua, serta wawasan bagaimana cara mengajar ketika di rumah. “Sehingga proses mengajinanak-anak dengan Metode Tajdied selama di rumah tetap terkawal dengan baik,” harapnya.
Ia menambahkan, ada empat guru QL yang bertugas memandu Belajar Tajdied Online ini. Mereka adalah Imro’atul Mufarohah, Faslihah, Tamami, Khoiriyah, dan Muhammad Shufyan Tsauri.
Ia dan timnya akan menggunakan materi Tilawah dan Tajwid yang ada di alat peraga Tajdied. “Dan kami menggunakan al-Quran rasm Utsmani untuk mengaji al-Qurannya,”
Dia berharap semuanya dapat belajar memperbaiki kualitas bacaan serta tajwid bersama dengan SDMM secara online. “Siapa pun bisa mengikuti Metode Tajdied ini. Insyaallah Ramadhan nanti semakin berkualitas dengan tetap di rumah,” tuturnya.
Metode Tajdied
Ciri khas Metode Tajdied, lanjut Imroatul Mufarohah, adalah menggabungkan dua metode, yaitu Struktural Analitik Sintetik (SAS) Murni dan Mnemonic. “Metode SAS Murni mengedepankan penyusunan yang menggiring para siswa untuk berpikir analitis dan sistematis,” ujarnya.
Sedangkan Metode Mnemonic, kata dia, untuk mengenalkan huruf-huruf al-Quran menggunakan kata kunci yang mudah diingat dan dekat dengan pengalaman sehari-hari siswa.
Kata kunci yang mudah diingat tersebut, tambahnya, disajikan dalam bentuk audio, visual, atau kinestetik berupa tubuh sehingga para siswa bisa memilih sesuai kecenderungan gaya belajarnya. “Integrasi kedua metode ini menggiring para siswa untuk melakukan analisis terhadap materi ajar tanpa harus selalu dituntun oleh gurunya,” jelasnya. (*)
Penulis Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.