PWMU.CO– Ujian tetap dilaksanakan MTs Muhammadiyah 06 (Matsmunam) Banyutengah Panceng Gresik di tengah wabah Corona. Ujian siswa ini dinamakan Penilaian Harian Terstruktur (PHT) yang diikuti seluruh siswa.
Ujian dilaksanakan selama sepekan. Seluruh siswa Matsmunam mengerjakan paket soal di rumah masing-masing , Sabtu (11/4/20) hingga Sabtu (18/4/20). Selesai PHT, paket soal dikumpulkan lagi ke madrasah untuk dikoreksi dan dinilai oleh guru pengampu.
Sebelum ujian, siswa sudah mengikuti pembelajaran secara online di rumah untuk semua pelajaran selama wabah Covid-19.
Jadwal hari terakhir pelaksanaan PHT adalah ujian tahfidh. Siswa memvideo hafalan surat al-Quran lalu mengirim rekaman video itu lewat WhatsApp (WA) kepada gurunya.
Tidak semua siswa terbiasa melaksanakan ujian tahfidh dengan rekaman video. Mereka terbiasa langsung tatap muka dengan guru penguji.
Pelaksanaan ujian tahfidh secara online ini, Syabrina Meisya Rahmah, siswi kelas VIII melontarkan celetukan. ”Pak, bagaimana kalau saat rekaman ada siswa yang mencoba mengakali dengan meletakkan al-Quran di depannya atau dibantu orang lain,” kata Meisya.
”Anak-anak, pelaksanaan ujian tahfidh online lewat rekaman video ini, Pak Guru mengingatkan, jangan sekali-kali tidak jujur. Sebab feeling guru penguji akan tahu dengan memperhatikan mimik wajah kalian,” kata Anshori SThI, Kepala Matsmunam.
Kalau guru penguji merasakan dan menemukan gelagat itu, sambung dia, maka kerugian akan kalian terima, entah itu nilai dikurangi atau diminta mengulang lagi.
Kerja Sama dengan Pesantren al-Azhar
Al-Quran yang diujikan dalam PHT kali ini adalah juz 1-3, yaitu surat al-Baqarah: 1-286 dengan tingkatan yang berbeda-beda antara siswa kelas 7, 8, maupun 9.
”Penentuan juz al-Quran dalam pelaksanaan ujian tahfidh ini disesuaikan dengan target lulusan Matsmunam. Di mana madrasah ini menargetkan lulusan Matsmunam harus hafal minimal 4 juz al- Quran juz 1, 2, 29 dan 30,” tuturnya.
Target ini mestinya cukup realistis bagi lulusan Matsmunam. Karena secara berkesinambungan juz 30 sudah dimiliki saat di jejang SD/MI. Juz 29 menjadi pembiasaan setiap memulai pembelajaran di kelas dan juz 1-2 menjadi materi ujian tahfidh. Tinggal memaksimalkan murajaah (pengulangan) dan ziyadah (setoran),” tambah Anshori.
Program tahfidh di Matsmunam bersinergi dengan Pondok Pesantren Tahfidh al-Azhar setidaknya mulai menampakkan hasilnya.
Dalam even perlombaan antar Pondok Tahfidh tingkat Kabupaten Gresik yang diadakan oleh LP2M (Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah). Siswa Matsmunam, Muhammad Irfan Dhani meraih juara III tahun 2019.
Pada Festival Faqih Usman (FFU#4) tahun 2020, giliran Wildah Maghfirah, teman sekelas meraih juara I dalam even dua tahunan itu.
Para pengurus, guru, wali murid dan juga para donatur pondok maupun madrasah tentu merasa bahagia dengan hasil yang didapat hingga saat ini. (*)
Penulis Anshori Editor Sugeng Purwanto