Ramadhan di Madinah ketika Pandemi ditulis oleh Bilal Fahrur Rozie, Mahasiswa Fakultas Syariah Islamic University of Madinah, Ketua Majelis Pengkaderan PCIM Arab Saudi, dan Anggota PPMI Arab Saudi.
PWMU.CO – Hari Kamis 23 April 2020 usai shalat Maghrib, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan hilal 1 Ramadhan sudah terlihat di Kota Tumair. Dengan demikan secara resmi, bulan Ramadhan di Arab Saudi jatuh pada hari Jumat, 24 April 2020.
Setelah munculnya pengumuman tersebut, banyak berseliweran ucapan tahniah datangnya bulan Ramadhan di semua platfrom media sosial. Baik Twitter, Instagram, Facebook maupun yang lainnya.
Hal itu menunjukan betapa euforia penduduk Arab Saudi dengan datangnya bulan ini. Namun demikian, Pemerintah Arab Saudi masih berkerja keras untuk menekan laju penyeberan Virus Corona yang semakin hari semakin bertambah.
Sampai kabar ini ditulis, jumlah penderita Covid-19 di Arab Saudi ialah 13.930 pasien, dengan total kematian mencapai 121 jiwa. Yang berhasil sembuh adalah 1.925 orang.
Suasana Ramadhan yang Berbeda
Tentu dengan adanya pandemi Covid-19 ini, suasana bulan Ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Beberapa hal yang membedakan ialah tidak adanya shalat Tarawih di masjid-masjid yang ada di Arab Saudi.
Syekh Abdurrahman as-Sudais—Ketua Riasah Ammah li Syu’unil Masjidil Haram wa Masjid Nawabi (Badan Pengurus Umum Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi)—mengumumkan shalat Tarawih di Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi tetap akan dilaksanakan. Namun khusus untuk imam dan pengurus masjid.
Begitu pun dalam hal jumlah rakaat shalat Tarawih yang biasanya dilakukan dengan 21 rakaat dipersingkat menjadi 11 rakaat.
Kegiatan iktikaf di kedua masjid tersebut juga ditiadakan. Semua itu dilakukan sesuai dengan arahan Raja Salman dan Pemerintah Arab Saudi untuk memperkecil penyebaran Virus Corona di Arab Saudi.
Tak Ada Takjil di Masjid
Hal lain yang terasa berbeda ialah tidak adanya jamuan takjil puasa, baik di Masjid Nabawi maupun di Masjid al-Haram. Rahun lalu, apabila ingin menikmati jamuan takjil di Masjid Nabawi khususnya, Anda langsung datang ke pelataran masjid langsung setelah selesai shalat Ashar.
Ketika Anda sudah mendekati gerbang masjid, banyak orang-orang, dewasa maupun aanak-anak, yang berlomba menarik dan mengajak anda untuk mau mencicipi jamuan yang disiapkan oleh mereka.
Semua kebahagiaan, kedermawanan, dan rasa fastabiqul khairat sangat terasa menjelang buka puasa di Masjid Nabawi.
Namun di tahun ini, dengan masih berlakunya aturan lockdown untuk kota Makah dan Madinah, semua kegiatan itu ditiadakan.
Para dermawan yang ingin memberikan takjil buka puasa, dikoordinasi oleh NGO yang ada di Arab Saudi, untuk didistribusikan langsung door to door kepada setiap warga terdampak yang ada di Arab Saudi.
Di sini pagi hari usai Subuh hingga menjelang Ashar, semua orang sangat jarang yang keluar rumah. Bahkan bisa dibilang hampir semua tinggal di rumah.
Namun ketika menjelang malam tiba, orang-orang banyak yang menghidupkan malam dengan tilawah dan tarawih di rumah masing-masing. Meskipun suasana itu tidak seramai pada tahun lalu.
Tentu, kita semua berharap virus ini segera hilang sehngga suasana Ramadhan pada tahun ini bisa kembali normal seperti pada tahun-tahun sebelumnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.