PWMU.CO – Perempuan-perempuan muda Islam dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul, di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Perempuan berseragam kuning padi yang berangkat dari Sumatera hingga Papua Barat ini terlihat antusias dan berbahagia mengikuti perhelatan Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah (NA) (26-28/8).
Permusyawaratan Nasional puteri Aisyiyah dan Muhammadiyah ini terselenggara dalam rangka untuk mengevaluasi, melakukan regenerasi dan merumuskan gerakan-gerakan perempuan muda yang berkemajuan untuk periodesasi 5 tahun ke depan.
(Baca: Ini Dia Pola Tokcer Pengasuhan Anak dan Tugas Mendidik Anak pada Ayah, Bukan Ibu apalagi Sekolah)
Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah Norma Sari dalam sambutannya menyatakan, Muktamar yang diikuti oleh perwakilan 34 wilayah se-Indonesia ini mengusung isu tentang “Ramah Perempuan dan Anak”. Norma menjeleskan, tema yang diangkat tentu bukan sekedar jargon belaka. Tetapi sebagai bentuk komitmen dan upaya Nasyiatul Aisyiyah untuk menegaskan identitas gerakannya, sebagai organisasi yang beranggotakan perempuan-perempuan muda dengan usia produktif yang komit bergelut di ranah perlindungan maupun pemberdayaan perempuan dan anak.
”Sudah seharusnya Nasyiatul Aisyiyah bisa lebih konsisten dalam melakukan edukasi dan advokasi kepada masyarakat untuk bisa menjadikan ramah perempuan dan anak. Sehingga termewujud bangsa yang bermartabat dan berkemajuan,” katanya.
Pembukaan Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah (NA) ini dihadiri langsung oleh ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir. Hadir pula Mendikbud Prof Muhadjir Effendi, M.Ap. Dengan Muktamar XIII NA, kontingen PWNA Jawa Timur membawa masa sebanyak 67 peserta penuh dan 585 penggembira. Kehadiran kontingen Jatim ini benar-benar mampu menyemarakkan acara pembukaan. (ar/aan)