PWMU.CO – Sejak beberapa abad yang silam, Nabi Muhammad saw pernah mengatakan “Tuntutlah ilmu hingga ke negeri China”. Terlepas dari shahih atau tidaknya hadits itu, dalam konteks sekarang, umat Islam memang perlu belajar ke China. Pertanyaannya, apa yang perlu dipelajari? Yang perlu dipelajari adalah ilmu tentang berbisnis.
Begitulah salah satu petikan ceramah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, DR Anwar Abbas, dalam pelantikan bersama 3 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), Aisyiyah (PCA), Pemuda Muhammadiyah (PCPM): Bubutan, Krembangan, dan Pabean Cantikan, Surabaya (28/8). “Karena bangsa China tergolong sukses bernisnis. Ilmu berbisnis penting dikuasai jika umat, termasuk Muhammadiyah, ingin maju dan unggul. Faktanya, ekonomi bangsa ini juga sangat ditentukan pebisnis-pebisnis keturunan China,” jelasnya.
(Baca juga: Di Bidang Ekonomi, Muhammadiyah Dilarang Berpuas Diri dan Umat Islam Akan ‘Habis’ jika Tak Bangkit di Bidang Ekonomi)
Selain belajar ilmu berbisnis, tambah Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini, keunggulan sebuah bangsa juga ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Karena itu, bidang pendidikan yang menjadi salah satu pilar perjuangan Muhammadiyah harus serius digarap. “Jika sukses di bidang pendidikan dan ekonomi, maka Muhammadiyah akan menjadi penentu perjalanan bangsa,” pesannya.
Sementara dalam sesi sebelumnya, Wakil Sekretaris PWM Jatim DR Biyanto, menyampaikan pentingnya posisi Muhammadiyah di Surabaya sebagai ibu kota provinsi. Karena itu, aktivis Muhammadiyah-Aisyiyah PDM Surabaya harus terus bergerak untuk melahirkan amal usaha (AUM). “Muhammadiyah Surabaya harus menunjukkan keunggulannya. Kebetulan tiga PCM dan PCA yang dilantik tampak memiliki keunggulan masing-masing.” katanya.
(Baca juga: Generasi Z di Mata Pengusaha dan Politisi Sukses Masfuk dan Belajar dari RSI Purwokerto, 600 Karyawan AUM se-Ngawi Tandatangani 5 Rekomitmen Ber-Muhammadiyah)
Misalnya, PCM Krembangan dikenal memiliki prestasi sebagai gerakan dakwah berbasis komunitas. Utamanya, dakwah berbasis komunitas pinggiran. PCM Krembangan aktif mementaskan dan mendampingi pekerja seks komersial (PSK). Begitu juga dengan komunitas anak jalanan. Di Krembangan juga ada sekolah dan AUM kesehatan yang menangani anak-anak dan korban perdagangan manusia (human trafficking). “Kini ibu-ibu mantan PSK benar-benar telah mentas berkat dakwah bil hal aktivis PCM Krembangan,” tambah Biyanto.
“Sementara PCM Bubutan memiliki SD Muhammadiyah 20 yang cukup maju. Sekolah ini langsung di bawah pembinaan SD Muhammadiyah 16 Surabaya atau Sekolah Kreatif,” tambah dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini. Terakhir, PCM Pabean Cantikan memiliki Rumah Sakit Muhammadiyah di jalan KH. Mas Mansur. Rumah sakit ini dulu diresmikan Dr Soetomo. “Dengan berbagai keunggulan itu, diharapkan Muhammadiyah terus meningkatkan kualitas maupun kuantitasnya,” harap Biyanto.
(Baca juga: 5 Ciri Warga Muhammadiyah yang Berkemajuan Versi Abdul Mu’ti dan Spirit Toyota Camry L 1 MH)
Yang juga unik dari pelantikan ini tempatnya yang mengambil tempat terbuka, yaitu kompleks Tugu Pahlawan, Surabaya. Keunikan lainnya adalah kehadiran sosok yang lagi ngetren, yakni “Mukidi”. Bahkan Mukidi langsung menjadi MC acara yang mampu membuat para peserta terpingkal dan ger-geran. Selanjutnya bisa dibaca: Ada Mukidi di Pelantikan Muhammadiyah. (abqaraya)