PWMU.CO – Konten kreator alumnus UMM Rizky Boncel dikupas dalam serial Communication Talk Prodi Komunikasi UMM, acara bincang online alumni, Sabtu (9/5/20).
Dalam kesempatan tersebut, Rizky Boncel, alias Muhammad Rizky membagikan kisah suksesnya. Alumnus Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun 2012, itu sukses menjadi konten kreator dan public speaking.
Para calon mahasiswa, mahasiswa, dan alumni mengikuti serial Communication Talk Prodi Komunikasi UMM bertajuk Entertainer adalah Jalan Ninjaku. Dipandu host Fuad Nasvian, mereka menyimak bincang online Alumni Sharing Session tersebut.
Memulai diskusi, Boncel mengatakan dirinya adalah warga sipil yang menjadi konten kreator. Di mata milenial, dia dikenal dengan ciri rambut lurus berponi dengan suara dan celotehan yang khas. Selain menjadi pesinetron komedi OK Jek Net TV, dia juga membintangi program Redaksiana, Tau Gak Sih, dan CCTV di Trans 7. Termasuk pernah juga menjadi actor FTV di SCTV, kuis Komunikata GlobalTV serta membawakan Mboisson di JTV.
Namun, saat ini, karena pandemi virus Corona, dia berpindah haluan sementara. “Karena Covid-19, banyak jadwal syuting break. Makanya sekarang lebih banyak membuat konten untuk Instagram saja,” ujar bintang film 9 Sisi Gusdur, Generasi Micin, dan Kartolo Numpak Terang Bulan itu.
Konten Kreator Harus Konsisten
Berbagai tips menjadi konten kreator dibagikan Boncel. Salah satunya harus konsisten. “Harus selalu punya ide, harus konsisten produktif, cari yang unik dan positif. Jangan ogah-ogahan,” kisah konten kreator yang menyukai public speaking kala menjadi MC saat SMA itu.
Sebelumnya, dia pernah mencoba membuat cerita sendiri untuk konten-konten yang diunggah di channel Youtube. Beberapa webseries yang sudah tayang antara lain Yakin Nikah (JBL Indonesia), Filosofi Kopi (Visinema), Cikur (Bank Indonesia) dan Berpayung Rindu (Unda Undi).
Boncel juga angkat suara terkait banyaknya konten kreator nakal demi menarik perhatian. “Banyak oknum Youtuber yang membuat konten sampah, termasuk prank (jebakan) yang merugikan orang lain,” ujarnya.
Menurutnya, para Youtuber yang membuat konten tersebut tidak membawa nilai. “Itu adalah contoh konten yang tidak mengedepankan value manfaat dari konten,” tambahnya.
Agar tetap bisa membuat konten positif, Boncel berharap para pemula untuk memulainya dengan menentukan branding diri. “Itu untuk menunjukkan personal branding kita,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, perlu menentukan segmentasi yang tepat. Kemampuan melakukan riset juga diperlukan agar ide kreatif selalu ditemukan dengan tepat. “Selanjutnya adalah kolaborasikan ide-ide tersebut untuk dieksekusi dalam bentuk grafis, visual atau apapun,” papar Boncel.
Susilo Boncell Jombloyono
Meski menyenangkan, Boncel juga menghadapi pengalaman yang membuatnya sempat stres. Awal karirnya saat masih berstatus mahasiswa, dia menulis buku humor dengan judul Susilo Boncell Yudhoyono. “Judul itu menuai protes karena diasosiasikan dengan nama Susilo Bambang Yudoyono, yang saat itu menjadi presiden,” tuturnya.
Tak kehabisan akal, dirinya lalu mengubah judul lebih menarik menjadi Susilo Boncell Jombloyono. “Judul baru itu malah membuat nama saya semakin dikenal,” kisah konten kreator yang mengagumi dua dosennya, yaitu Nurudin dan Arif Hidayatullah ini.
Pengalaman pahit tidak berhenti sampai di situ. Dia juga pernah diserang melalui akun Instagram-nya, gara-gara menyebut nama seseorang dengan guyonan saat nge-MC. Caption negatif yang melekat pada predikat ke-MC-annya sempat viral dan dibahas di sebuah acara televisi. “Padahal itu hanya potongan, tidak utuh,” ungkap Boncel yang sempat stres karena hal tersebut.
Boncel merasa beruntung karena masuk komunitas Prodi Komunikasi UMM yang memacu adrenalin kreativitasnya. “Selain dosen dan fasilitas yang keren, kesempatan berkarya, berekspresi, dan berprestasi juga diberikan kampus ini,” kata Boncel. Selama menjadi mahasiswa, lanjutnya, hal tersebut memberikan impact besar pada karirnya.
Di bagian lain, Kepala Prodi Komunikasi UMM M Himawan Sutanto mengatakan, Communication Talk masih akan berlanjut. “Beberapa alumnus menyusul akan tampil, antara lain, presenter dan produser Liputan 6 SCTV David Bahtiar akan berbagi pengalaman jurnalistiknya, Selasa (13/5/20),” ujarnya.
Sedangkan Senin (11/5/20), ada diskusi pakar dalam program Expert Sharing Session bersama Redaktur Senior Jawa Pos Rohman Budijanto. “Acara yang akan live di Youtube ini mengangkat tema Cyberlaw: Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas?” papar Himawan. Acara tersebut, lanjut dia, akan berjalan menarik. Selain narasumber merupakan dosen Komunikasi UMM, dia juga penulis disertasi tentang cyberlaw. (*)
Penulis Nasrullah. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.