PWMU.CO– Lima ciri orang cinta al-Quran dikupas dalam kajian daring yang diikuti oleh seluruh anggota Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Gresik.
Materi disampaikan oleh Sekretaris Majelis Tabligh PDA Gresik Masudah SPdI yang menjadi pembicara kajian daring (dalam jaringan) PDA Gresik, Selasa (12/5/2020).
Masudah menyampaikan, al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Di bulan yang baik ini sepatutnya kita lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan mencintai al-Quran. Menurut dia, ada lima ciri orang cinta al-Quran.
Pertama, akrab dengan al-Quran. ”Orang yang beriman kepada al-Quran akan berusaha dengan sekuat tenaga akrab dengan Al-Quran , mereka yakin bahwa Al-Quran sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa, mereka akan membacanya dengan bacaan yang benar dan selalu dekat kepada Al-Quran,” ujarnya.
Menyitir surat al-Baqarah ayat 121, yang artinya orang-orang yang telah kami beri kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barang siapa ingkar kepadanya, mereka itulah orang-orang yang rugi.
Tarbiyah al-Quran
Kedua, lanjutnya, mentarbiyah diri dengan al-Quran , orang yang beriman kepada al-Quran hatinya akan tunduk kepada Allah dan menjadikan al-Quran sebagai petunjuk untuk membina diri mereka.
Ketiga, menerima dan tunduk dengan hukum-hukumNya. ”Orang yg beriman kepada al-Quran hatinya akan tunduk dan patuh kepada hukum-hukum Allah,” tutur ibu empat anak ini.
Menyitir surat al-Ahzab ayat ke-36, Masudah menjelaskan, tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata.
Menurut Masudah, bagi orang-orang yang beriman kepada al-Quran, pilihan yang terbaik dalam hidupnya adalah petunjuk dari al-Quran. Ketetapan Allah dan RasulNya di atas segalanya. ”Demikian pula Allah mengutus Rasulullah sebagai pemberi keputusan bagi orang-orang yang beriman dan mereka sama sekali tidak keberatan sedikit pun terhadap keputusan Rasulullah,” tegasnya.
Hal ini difirmankan Allah dalam surat an-Nisa’ ayat 65. ”Maka demi Tuhan, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikanmu Muhammad sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya,” ujarnya.
Mengajak ke al-Quran
Keempat, mengajak kepada al-Quran. ”Orang yang beriman kepada al-Quran selalu berusaha untuk meneladani Rasulullah dan menjadikan al-Quran sebagai akhlak mereka, dengan demikian secara langsung maupun tidak langsung menjadi sarana untuk mengajak orang lain untuk mengikuti petunjuk Allah,” tuturnya.
Dijelaskan pula dalam surat an-Nahl ayat 125, serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya dan dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
Jalan dakwah, tambahnya, yaitu menyeru dan mengajak orang lain kepada petunjuk adalah jalan orang-orang yang beriman kepada al-Quran. ”Mereka akan menyeru ke jalan Allah dengan penuh hikmah dengan ilmu dan secara bijaksana mereka menyeru kepada Allah dengan keteladanan yang baik dan jika berdiskusi dan berdebat maka mereka akan berdebat dengan cara yang baik.” papar wanita kelahiran Gresik ini.
Kelima, menegakkannya agama Allah di muka bumi. ”Allah telah mensyariatkan untuk menegakkan agama Allah kepada orang yang beriman sebagaimana telah diwasiatkan kepada Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Nabi Isa,” paparnya.
Seperti yang dijelaskan dalam surat asy-Syura ayat 13, Dia Allah telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan kepada Nabi Nuh, apa yang kami wahyu kan kepadamu Muhammad dan apa yang telah kami wahyukan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkan agama, keimanan dan ketakwaan, janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik untuk mengikuti agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada agamanya bagi orang yang kembali kepadaNya.
Di akhir kajiannya Masudah menegaskan, Allah menjamin orang-orang yang hidupnya mendapat petunjuk Allah. ”Mereka akan memperoleh keberuntungan yang sesungguhnya yaitu kebahagiaan di dunia dan kembali kepada Allah dalam keadaan diridhoi dan ridho terhadap karunia Allah di surga,” tegasnya. (*)
Penulis Musyrifah Editor Sugeng Purwanto