PWMU.CO – Empat strategi harus dipersiapkan dalam menghadapi tantangan perubahan di era yang sudah berubah, sarat tantangan baru, penuh turbulasi, dan kompleksitas.
Inilah yang disampaikan Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Nanang Sutedja SE MM dalam acara Sharing Session Sekolah Mitra via aplikasi Zoom, Sabtu (16/5/20).
Acara yang mengangkat tema Upgrade Capability in Digital Era ini diikuti 22 sekolah mitra di bawah naungan Majelis Dikdasmen PCM GKB dengan jumlah partisipan mencapai 82 peserta.
Nanang Sutedja dalam materinya menyampaikan ada 4 strategi yang harus diterapkan untuk bisa menghadapi perubahan yang datang secara turbulasi (cepat) ini antara lain vision, understanding, clarity, dan agility.
“Perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri. Harus ada perubahan pola pikir, energi yang besar, memiliki sikap responsif dan adaptif, dan kompetensi baru,” ujarnya.
Empat Strategi Perubahan
Nanang Sutedja menjelaskan, strategi pertama yang harus dimiliki adalah vision, visi. Organisasi harus memiliki pola pikir baru (new mindset).
“Organisasi sekolah yang bergerak di bidang pelayanan pendidikan harus memberikan sevice yang terbaik. Siswa adalah pelanggan yang harus diberikan layanan pendidikan berkualitas,” jelasnya.
Sekolah, menurutnya, harus mampu memahami stakeholder, mulia dari dari orangtua siswa dan juga lingkungan. Harus mampu memberikan respon terhadap tantangan perubahan.
Selain itu, lanjutnya, pelayanan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi juga harus diberikan. Di masa pandemi Covid-19 ini, sekolah pun harus merespon perubahan dalam model pembelajaran. Maka, model online (daring) pun harus dilakukan sebagai bentuk pelayanan pada pelanggan, siswa dan orangtua.
Kedua, understanding. Nanang menyampaikan dalam bagian ini terdapat unsur manajemen dan kapabilitas organisasi. Organisasi harus bisa melakukan adaptasi sehingga tidak terlindas perubahan yang ada.
“Organisasi harus berorientasi pada pendapaian visi dan misi. Selain itu tidak birokratis tetapi responsif. Ada pembagian tugas yang jelas dalam menjalankan perannya,” ungkapnya.
Dijelaskan, dalam organisasi terdapat target, ketuntasan (di dalam organisasi sekolah). Di sini dibutuhkan seorang pemimpin ynag kreatif dalam menjalankna roda organisasinya. Di dalamnya ada tools management, mulai dari struktur pembagian tugas, sistem yang akan digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Yang tidak kalah penting, menurutnya, organisasi harus fokus pada manajemen keahlian dan talenta. Ada guru yang ahli di bidang menulis, IT, atau olahraga, talenta ini harus bisa dikembangkan di ranah sekolah sehingga guru bisa bertumbuh.
Kolaborasi, akunya, adalah poin yang harus dikembangkan dalam ranah organisasi. Terus membangun visioner dan melakukan sinergi.
“Sekolah mitra harus mengambil peran aktif, sehingga kolaborasi yang sudah dijalin bisa memberikan nilai tambah. Adanya Covid-19 ini pun komuniasi harus terus dijalin lebih inten sehingga harus ada manfaat yang dirasakan.
Ketiga, clarity, organisasi harus memiliki sifat adaptasi yang tinggi, gigih, dan fokus dalam menghadapi tantangan perubahan. Maka, kepemimpinan harus kreatif, manajemen harus bertumbuh, mampu melakukan konekting dengan dunia luar, optimis, dan memiliki karakter pembelajar.
“Bukan hanya organisasinya, tetapi Sumber Daya Manusia (SDM) juga harus berkarakter pembelajar,” katanya.
Keempat, agility, kelincahan. “Ada kelincahan belajar, berpikir kritis dan solutif,” katanya. Dalam strategi ini harus dimunculkan solid teamwork, terus melakukan eksperimen dan inovasi, produktif sebagai tim, serta reflektif dan mawas diri.
“Tidak ada superman dalam organisasi, yang ada adalah solidteam,” tandasnya.
Diikuti 22 Sekolah Mitra
Kepala SD Muhammadiyah 2 GKB Mohammad Nor Qomari SSi sekaligus host sebelum acara menjelaskan acara Sharing Session ini diikuti oleh 22 sekolah mitra Majelis Dikdasmen PCM GKB.
“Jumlah total partisipan yang mengikuti acara via Zoom sebanyak 82. Jumlah ini belum terhitung dengan peserta internal dari GKB, sekitar ada 100 peserta,” ujarnya.
Dijelaskan, 22 sekolah mitra itu antara lain SDM 2 Balongpnaggang, SDM Giri, SMPM 4 Kebomas, SDM 1 Wringinanom, SMPM 8 Benjeng, SDM Benjeng, SMPM 13 Campurejo, SDM 1 Balongpanggang, SDM Driyorejo, MI Assaadah Bungah, MIM 6 Sekapuk, MTsM 6 Banyutengah, MIM 2 Banyuurip, MIM 5 Banyutengah, SDM 1 Dukun, SMKM 2 Gresik, MTsM 4 Sidayu, SDM 1 Menganti, SMAM 6 Balongpanggang, MIM Kramat, MIM 11 Brangsi Lamongan, dan MIM 2 Karangrejo Manyar. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.