PWMU.CO – Gerakan Ketahanan Pangan MCCC Gresik Tembus RT 24 WSI. Itu dilakukan Kantor Layanan Lazismu (KLL) Menganti Gresik yang membagikan 436 paket sembako, Selasa (19/5/2020).
Sebanyak 32 paket berisi beras, minyak, dan mi tersebut disalurkan pada warga RT 24 RW 07 Wisma Sidojangkung Indah (WSI), Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti.
Wakil Ketua Lazismu Kabupaten Gresik Taufiqurrahman mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan pembagian 50 ribu paket sembako yang dilakukan serentak se-Jawa Timur dan prakarsai oleh Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Jatim. Lazismu salah satu bagian di dalamnya.
“Kegiatan serentak yang dilakukan oleh MCCC Kabupaten Gresik dilakukan berbasiskan cabang dan ranting,” ujarnya. Dia bersama Ketua KLL Menganti Kukuh Harmoko dan dua Staf Program KLL Menganti yaitu Husein Abidin dan Arisandi ikut mengantar bantuan tersebut Selasa malam.
“Secara keseluruhan MCCC Kabupaten Gresik pada Program Ketahanan Pangan periode II ini membagikan 6.519 paket yang dibagikan untuk fakir miskin warga terdampak Covid-19,” ujarnya. Gerakan ketahanan pangan serupa periode I dilakukan MCCC Jatim pada 22 April 2020.
Dia menambahkan, program ketahanan pangan yang diluncurkan oleh MCCC ini merupakan wujud nyata dari hubbul wathan minal iman. “Muhammadiyah hadir membuktikan cinta tanah air dengan memberikan solusi untuk permasalahan umat yang timbul akibat Covid-19,” ujarnya.
Kepada para donatur yang telah mendukung program ini, Taufiqurrahman menyampaikan ucapkan terima kasih. “Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rezeki melimpah dan bermanfaat,” doanya.
RT 24 Bentuk Tim Dampak Covid-19
Ketua RT 24/RW 07 WSI Menganti Harris Muda Siregar mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diserahkan Lazismu KLL Menganti. “Semoga berkah dan akan disampaikan kepada yang berhak sesuai amanahnya,” ujarnya saat serah terima paket sembako.
Dia menjelaskan, pihaknya telah membentuk Tim Peduli Dampak Sosial Covid-19 RT 24 WSI, sebagai solusi bagi warga terdampak Covid-19 yang tidak dan belum tercover oleh bantuan pemerintah karena tidak dapat memenuhi syarat administratif.
Karena salah satu syaratnya adalah harus ber-KTP setempat. Sedangkan di lingkungan RT 24 WSI masih banyak warga yang belum ber-KTP setempat.
“Untuk mengcover mereka maka kami berinisiatif bentuk tim yang tujuannya sebagai solusi atas masalah di atas,” ujar pria asal Medan Sumatera Utara itu.
Di sisi lain, sambungnya, diharapkan distribusi bantuan pada warga terdampak bisa lebih merata. “Karena dibagikan berdasar pemetaan kondisi ekonomi warga,” ujarnya.
Menurut dia, data warga terdampak dan pendistribusian tercatat oleh tim. Harris menjelaskan, tim ini bisa bekerja lintas RT atau wilayah. Tergantung dari besaran donasi yang diamanahkan warga masyarakat kepada tim.
“Sekali lagi kami haturkan terima kasih kepada Lazismu yang telah menyediakan sedikit tempat namun sangat lapang bagi kami bagi warga RT 24 WSI yang nota bene bukan warga Muhammadiyah secara langsung,” ucap Harris yang menerima bantuan dengan ditemani Sujarwa (Ketua Pelaksana) serta Mirza, Slamet Hariyono, dan Darsono (Anggota Tim). (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.