PWMU.CO-Shalat Jumat pertama di Madinah selalu dikenang oleh Kaab bin Malik, sahabat Nabi Muhammad saw. Di usia tuanya dia menderita buta. Tiap menuju ke masjid untuk shalat Jumat dia dituntun anaknya, Abdurrahman.
Setiap mendengar adzan Jumat dia selalu berdoa khusus untuk sahabatnya yang telah meninggal yaitu Abu Umamah As’ad bin Zurarah dan memintakan ampunan untuknya.
Abdurrahman penasaran kenapa bapaknya setiap mendengar adzan Jumat selalu berdoa untuk As’ad bin Zurarah maka dia pun bertanya kepada bapaknya tentang kebiasaannya itu saat bersama berangkat shalat Jumat.
”Ayah, kenapa tiap mendengar adzan Jumat, engkau selalu berdoa untuk Abu Umamah As’ad bin Zurarah?” tanyanya.
”Anakku, Abu Umamah As’ad bin Zurarah adalah orang pertama kali yang mengadakan shalat Jumat untuk kita di Madinah di Hazm an-Nabit di tanah berbatu milik Bani Bayadah yang bernama Naqi’ al-Khidzamat,” jawab Kaab bin malik.
”Berapa jumlah kalian ketika itu?” tanya Abdurrahman lagi.
”Empat puluh orang,” kata Kaab.
Kelompok Pertama Masuk Islam
As’ad bin Zurarah begitu dikenang dan dihormati oleh Kaab bin Malik karena dia termasuk kelompok enam orang Khazraj diari Yatsrib yang menemui Nabi Muhammad saw di suatu musim haji. Nabi kemudian menjelaskan tentang Islam dan membacakan ayat al-Quran.
Mendengar ayat al-Quran dan penjelasan Nabi, As’ad dan teman-temannya mengatakan, sepertinya inilah Nabi yang diceritakan oleh orang-orang Yahudi. ”Karena itu kalian jangan kalah cepat kepadanya dari orang-orang Yahudi,” katanya.
Maka mereka menerima Islam dan mengakui Nabi Muhammad sebagai rasulullah. Mereka bercerita, di Yatsrib mereka hidup dengan orang Yahudi. ”Ketika orang Khazraj bersengketa dengan orang Yahudi selalu diancam akan kedatangan Nabi yang telah dekat. Mereka akan mengikutinya dan membunuh kami seperti terjadi pada kaum Ad dan Iram,” cerita orang Yatsrib ini.
Ketika mereka pulang lalu bercerita kepada kaumnya tentang Nabi Muhammad. Musim haji tahun berikutnya 12 orang Khazraj naik haji dan bertemu Nabi Muhammad secara rahasia di Bukit Aqabah hingga terjadilah Baiat Aqabah pertama.
Rasulullah kemudian mengirim Mush’ab bin Umair menyertai rombongan ini pulang ke Yatsrib untuk mengajari Islam dan menjadi imam shalat. Tiba di kota itu, Mush’ab tinggal di rumah As’ad bin Zurarah. Kemudian Mush’ab menemui dua pemimpin kabilah yaitu Sa’ad bin Muadz dan Usaid bin Hudhair untuk menjelaskan islam dan membacakan ayat al-Quran hingga menerima Islam.
Begitu dua orang pimpinan ini menjadi muslim maka dalam waktu sehari semua orang Bani Khazraj tua muda, laki perempuan berbondong-bondong masuk Islam. Di saat jumlahnya sudah banyak itu orang Yatsrib lantas menggelar shalat Jumat pertama kali di tanah lapang Hazm an-Nabit. (*)
Kisah ini berdasarkan buku Sirah Ibnu Hisyam.
Penulis/Editor Sugeng Purwanto