PWMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Malang menerima bantuan berupa satu unit mobil Ambulance dari keluarga besar Dr Budi Mismail. Bantuan yang diberikan tersebut secara langsung diterima oleh Ketua PDA Kota Malang Sri Herawati dengan disaksikan oleh Sekretaris PDA Ruli Narulita dan Umi Fahmi, sertaSekretaris PDM Kota Malang Maryanto.
”Semoga bantuan Ambulance ini dapat bermanfaat dan dapat difungsikan untuk kemaslahatan umat,” kata Budi Mismail mewakili keluarga besarnya saat penyerahan bantuan, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Malang, Rabu (7/9).
Ketua PDA Kota Malang Sri Herawati menyampaikan, bantuan tersebut diberikan keluarga besar Budi Mismail yang merupakan dosen Teknik Elektro Uiversitas Brawijaya sebagai bentuk rasa terimakasih. Karena LKBH ‘Aisyiyah telah membantu urusan waris keluarga besar Dr Budi Mismail.
(Baca: Arina Hayati, Perempuan yang Hibahkan Tanahnya 1,5 Hektare untuk Muhammadiyah dan Setelah Hibah 1,5 Hektar, Kini Muhammadiyah Malang Terima Wakaf)
”Intinya bantuan ini diberikan karena keluarga Budi Mismail ingin berterima kasih dengan cara membayar zakat berupa sesuatu yang bisa bermanfaat untuk orang banyak,” ujarnya.
Sri Herawati menuturkan, sebelumnya Dr Budi pernah bertanya kepada Suwantin Ridwan selaku Bendahara PDA Kota Malang, orang yang pertama dia ajak berunding, apakah di Kota Malang ada AUMKes yang belum memiliki ambulan? Kemudian Suwantin mencari informasi ke sana ke mari. ”Ternyata memang ada AUMKes yang belum memiliki mobil ambulan” cerita Herawati.
Lanjut Herawati, Budi pun lantas mengajak pergi kesana dan melihat langsung kondisinya seperti apa. Ternyata kondisi tempat yang dimaksud itu bersih dan menyenangkan. ”Waktu itu alasannya ngajak survey. Karena ada saudarinya yang mau melahirkan. Jadi kita tidak mengerti akan dibantu ambulan,” paparnya.
(Baca juga: Melalui RIASA, Aisyiyah Berdayakan Ekonomi Keluarga dan Lazismu Jatim Salurkan Bantuan 39 Domba untuk Mahasiswa)
Namun, setelah Budi mendengar cerita dari salah seorang pegawai RS yang dalam keadaan emergensi pasien dinaikkan angkot. Maka Budi pung langsung setuju untuk memberi bantuan berupa ambulan.
”Saat itu saya tawarkan bantuan bisa lewat Aisyiyah atau Muhammadiyah. Karena semua waqaf harus atas nama Persyarikatan,” urainya. Bantuan ambulance ini sendiri direncanakan akan difungsikan dan digunakan untuk sebuah AUM Kesehatan di Malang. (nug/aan)