PWMU.CO – Tiga syarat internasionalisasi pendidikan Muhammadiyah disampaikan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Syafiq A Mughni.
Dia menyampaikan itu dalam Webinar Internasionalissi Pendidikan Muhammadiyah Peluang dan Tantangan yang diselenggarakan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Sabtu (6/6/20).
Syafiq menjelaskan, syarat pertama harus ada rencana yang bagus dan memiliki peran konkret. Untuk itu, mau tidak mau harus meningkatkan kualitas pendidikannya.
“Lembaga semisal sekolah harus lebih baik. Kualitasnya harus diperbaiki sehingga bisa dipandang sebagai lembaga pendidikan yang patut dituju untuk mengirimkan putra putri mereka di sekolah ini,” jelasnya.
Dengan peningkatan kualitas ini, sambungnya, orangtua memiliki pemahaman untuk melihat dan merasakan pendidikan di Muhammadiyah.
Giri Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu menegaskan, kalau ini tidak bisa tingkatkan kualitasnya, pendidikan di Muhammadiyah tidak mungkin dilirik dan dipilih.
Kedua, kualitas tenaga pendidik harus turut ditingkatkan pula. Maka, harus ada pertukaran guru Muhammadiyah yang berkualitas, terutama segi bahasa, untuk menjalani program ini.
“Guru Muhammadiyah memiliki peluang yang besar kalau mau dalam meningkatkan kualitas internasional ini,” papar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) itu.
Jejaring dengan Lembaga Internasional
Dalam internasionalisasi pendidikan Muhammadiyah, Syafiq menjelaskan, poin ketiga yang sangat urgen adalah membuat jalinan atau jejaring dengan lembaga-lembaga yang menyediakan ajang kompetisi internasional.
“Kita kirim siswa dalam kompetisi internasional. Kalau tidak memiliki kapasitas kualitas siswa dengan bermutu internasional, hal ini yang pasti tidak bisa beri kontribusi lebih,” ujarnya.
Syafiq mengungkapkan ikon gerakan Muhammadiyah itu adalah pendidikan. Kita tidak bisa isolasi diri dengan prestasi pada level nasional saja. Harus ada dan dibandingkan dengan pendidikan internasional.
Maka, lanjutnya, sinergi dengan lembaga internasional menjadi keharusan. Semisal internasionalisasi pendidikan Muhammadiyah dengan lembaga internasional di Australia, dengan Majelis Ulama di Italia maupun Amerika Serikat. “Intinya, pendidikan Muhammadiyah harus memberikan kontribusi lebih,” tandasnya.
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.