PWMU.CO – Penghafal 6 juz ini lulus terbaik SMP Muhammadiyah Boarding School (MBS) Jombang. Dia adalah Istiqlallia Kamila Alkhoir asal Mojokerto.
Dihubungi PWMU.CO Ahad (7/6/2020) orangtua Istiqlallia, Khoiri SThI MPdI menyampaikan rasa syukurnya atas kelulusan putrinya.
“Hari Jumat (5/6/2020) kami menerima surat edaran kelulusan siswa SMP MBS Jombang termasuk putri kami. Dan luar biasa SMP MBS Jombang telah memberikan kepada kami generasi yang jauh lebih baik dari harapan semula,” ujarnya.
Pemalu Berubah Jadi Jago Kultum Arab Inggris
Khoiri tidak punya keinginan muluk-muluk. Baginya cukuplah anak-anaknya menjadi generasi shalih-shalihah.
“Selama tiga tahun SMP MBS Jombang merawat dan mendidik anak saya Istiqlallia. Dulu dia masuk menangis karena kangen dengan rumahnya. Sekarang dia menangis karena kangen dengan pondoknya MBS Jombang,” ungkapnya.
Tidak diduga, menurutnya, si pemalu itu sekarang bisa kultum dengan berbahasa Arab dan Inggris. “Mengajinya jauh lebih baik dari bapaknya yang kalau ngaji menggunakan bahasa Jawa ndeso,” tuturnya.
Menjaga Shalat Dhuha dan Tahajud
Istiqlallia sekarang punya hafalan 6 Juz al-Quran. Padahal dugaannya mungkin sekitar 3 juz. Dan ini yang paling disuka oleh Khoiri. Banyak temannya bercerita bahwa ketika anak-anaknya pulang pondok rata-rata tidak mempraktikkan kebiasaan di pondok.
“Tidak lagi ibadah sunnah, tidak murajaah dan lainnya. Saya bersyukur Isti alumni SMP MBS Jombang ini tetap melaksanakan amalan sunnahnya. Masih tetap shalat Dhuha, masih tetap shalat malam dan lainnya,” papar pria yang juga Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini.
Khoiri juga sangat bersyukur dan senang putrinya mendapatkan rata-rata nilai tertinggi di angkatan ini dengan nilai rata-rata sekolah 90,84.
“Sesungguhnya yang saya lebih senang karena ia sudah bisa membantu mengajari adik-adiknya. Bahkan bisa mengoreksi bacaan saya. Maklum hafalannya lebih banyak, sedang saya hanya hafal ayat-ayat yang biasa dipakai mengimami shalat dan tema-tema pengajian,” urainya.
Lulus di Era Khusus Limited Edition
Khoiri merasa tidak keliru menempatkan putrinya di SMP MBS Jombang. Dia mengaku sebenarnya dulu pertimbangannya bukan kualitas fisik.
“Saya lebih condong melihat aura kebaikan yang ada di dalamnya. Semangat para pendidiknya terutama Pak Muhammad Irham yang saya tahu sendiri awal-awal turun langsung ke kegiatan umat untuk mensosialisasikan MBS,” jelasnya.
Khoiri menyadari sudah tidak lagi menjadi wali santri. Putrinya telah lulus di era khusus limited edition akibat pandemi Covid-19. Tetapi doa dan harapan kebaikan selalu untuk seluruh keluarga besar SMP MBS Jombang,
“Semoga selalu istikamah menebar manfaat, memberi barokah kepada generasi, umat, persyarikatan, agama juga bangsa. Dan semoga segala takdir kebaikan untuk segenap keluarga besar SMP MBS Jombang,” harapnya.
Sementara itu Kepada SMP MBS Jombang Drs Muhammad Irham menyampaikan selamat atas prestasi kelulusan yang diraih oleh Istiqlallia Kamila Alkhoir.
“Istiqlallia Kamila Alkhoir atau yang biasa dipanggil Isti oleh teman temannya, pada awalnya merupakan anak yang pemalu dan kurang percaya diri. Padahal dia sebenarnya anak yang cerdas,” ujarnya.
Youtuber Pembelajaran Al-Quran dan Bahasa Arab
Seiring berjalannya waktu, lanjutnya, Isti tumbuh menjadi gadis yang periang dan percaya diri. “Apalagi ketika dia aktif di Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMP MBS Jombang sebagai Ketua Bidang Kajian Dakwah Islam,” ungkapnya.
Di bidang akademis, menurutnya, Isti tidak menonjol pada satu mata pelajaran. Tetapi penguasaannya cukup bagus dan merata. Di bidang nonakademis selain menjadi aktivis pesantren dia juga mulai mengembangkan bakatnya
“Isti menjadi Youtuber dengan nama YouTube Isti Alkhoir dan sering memperkenalkan diri di akunnya dengan nama Neng Isti. Di YouTube dia memfokuskan pada pembelajaran al-Quran, Bahasa Arab, dan belajar membaca kitab gundul berbahasa Arab,” paparnya.
Inilah yang ditawarkan Pondok Pesantren SMP MBS Jombang dan menjadi keunggulannya yaitu bahwa setiap anak itu pandai dan juara di bidangnya.
“Mereka bisa mengembangkan bakat dan minatnya baik bidang akademis maupun non akademis. Dan mereka semua mendapat wadah untuk mengembangkan keunggulannya itu,” jelasnya. (*)
Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.