PWMU.CO– Dahlan Rais mengatakan, keserakahan dipertontonkan oleh pemimpin di negeri ini. Sikap itu terjadi karena untuk mendapat jabatan seperti bupati, walikota, gubernur, DPR, menteri butuh biaya besar.
Pernyataan itu disampaikan Drs H Ahmad Dahlan Rais MHum dalam Halal Bihalal virtual Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Solo Raya via Google Meet, Senin (8/6/2020).
Acara ini mengangkat tema Merawat Harmoni, Membangun Sinergi Menuju IMM Solo Raya yang Berpribadi.
”Mereka mengeluarkan dana dan kerja keras yang besar. Ketika posisi itu dipegang maka kebanyakan berpikir, setelah saya bersusah payah mencapai posisi ini, saatnya saya menikmati,” tuturnya.
Maka yang terjadi pemimpin itu menikmati posisi dengan berbagai cara dan lupa dengan kewajiban, sambungnya. Lupa akan kewajiban dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hari ini yang kita harus lawan adalah menjauhkan pikiran-pikiran apatis, hedonis dari IMM sejauhnya.
”Wa laa tayasu wala tahinu wala tahzan, jangan kalian berputus asa dan jangan bersedih, mereka yang melakukan puasa Ramadhan, bermunajat kepada sang pencipta akan memiliki daya tahan kuat jangan mudah menyerah. Kalau jatuh maka segera bangun itu yang harus dilakukan hingga berhasil,” katanya lagi.
Dia mengatakan, di negara maju meskipun kehidupan, kemakmuram, kesejahteraan itu tinggi tapi angka bunuh diri juga tinggi. Mengapa ini terjadi karena mereka menyandarkan hanya kedunawiaan. Ketika mendapat cobaan berat mereka mengambil jalan pintas dengan bunuh diri.
Merawat Harmoni
Berkaitan dengan masalah itu Dahlan dalam ceramah sebelumnya mengupas merawat harmoni antar umat Islam dengan yang lainnya lewat puasa. Doa pujian subbuhun quddusun rabbuna wa rabbul malaikati warruh yang diucapkan usai shalat tarwih juga cara membangun harmoni.
”Termasuk ketika kita mengucapkan doa Allahuma innka afuwun tuhibbul afwa fa’fuani. Selama Ramadhan kita mengucapkan kata yang baik, memuji Allah, dan mengagungkannya,” ujarnya.
”Dalam merawat harmoni pada bulan Syawal ini adalah momen bagus, karena kita kemarin pada bulan Ramadhan sudah berlatih bagaimana spiritulitas, kejiwaan menjadi lebih baik dengan shiyam Ramadhan,” tutur Dahlan.
Sedangkan sinergi pada tema hari ini lebih pada organisasi. Untuk membangun sebuah organisasi sinergis itu membuat kami untuk melakukan konsolidasi. Konsolidasi bermakna bagaimana mempersatukan sehingga menjadi kuat.
”IMM yang saya kenal itu, menampung pikiran-pikiran yang bermacam-macam itu bagus. Maka konsolidasi mempertemukan pemikiran dan gagasan yang ada dan berkembang. Mengadakan kelompok kajian, kelompok studi. Dari situlah bisa mempertemukan gagasan dan pikiran,” paparnya.
Pada bulan Syawal, tandasnya, kita harus punya sebuah tekad, bahwa bulan ini ke depan kita harus menjadi manusia yang baik dengan niatan tidak sama dengan tahun kemarin. Shiyam yang bermakna menahan, mengendalikan terutama nafsu, sesungguhnya nafsu itu cenderung mengarahkan keburukan. Maka lewat puasa dapat dikendalikan.
Penulis Faiz Rijal Izzuddin Editor Sugeng Purwanto